tag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post1164231525956257790..comments2024-03-18T08:57:02.131+07:00Comments on AFIFAHAFRA.COM : Stop Perang Dingin Perempuan Karir VS Ibu Rumah Tangga!AFIFAH AFRAhttp://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-5077881860066359422018-03-05T16:56:08.495+07:002018-03-05T16:56:08.495+07:00Sekarang semua perusahaan menuntut dedikasi tinggi...Sekarang semua perusahaan menuntut dedikasi tinggi. Waktu, energi, pikiran kita lebih banyak dihabiskan untuk kantor dan pekerjaan daripada anak. Itu bentuk pengakuan jujur saya sebagai mantan ibu bekerja🙂Unknownhttps://www.blogger.com/profile/00942191149652395977noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-86463893969582973402018-03-05T16:43:09.616+07:002018-03-05T16:43:09.616+07:00Inilah alasannya kenapa anak-anak di jaman sekaran...Inilah alasannya kenapa anak-anak di jaman sekarang semakin miskin empati, tidak punya welas asih terhadap sesama, tidak peduli dengan sekitar. Karena mereka kehilangan sentuhan ibu di usia yg terlalu dini. <br /><br />Tulisan yg sangat menarik untuk dibaca: <br /><br />https://asysyariah.com/tanggung-jawabmu-di-rumah-suamimu/Unknownhttps://www.blogger.com/profile/00942191149652395977noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-54176723500619854622018-03-05T16:38:44.821+07:002018-03-05T16:38:44.821+07:00https://asysyariah.com/tanggung-jawabmu-di-rumah-s...https://asysyariah.com/tanggung-jawabmu-di-rumah-suamimu/Unknownhttps://www.blogger.com/profile/00942191149652395977noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-850795244373190982016-10-26T13:37:38.162+07:002016-10-26T13:37:38.162+07:00Semua bebas berpendapat... apalagi semua orang mem...Semua bebas berpendapat... apalagi semua orang memiliki pengalaman sendiri yang menjadi dasar dia membuat sebuah persepsi. Tetapi, tentu tak bisa digeneralisir, ya. Memiliki pembantu tentu tak salah, tetapi tetap sentral segalanya adalah seorang ibu.AFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-85326693999016594842016-10-26T13:36:19.600+07:002016-10-26T13:36:19.600+07:00Tanggung jawab bersama tepatnyaTanggung jawab bersama tepatnyaAFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-20105188899184560702015-12-24T05:20:05.748+07:002015-12-24T05:20:05.748+07:00Saya mau berbagi pengalaman saya dari sudut pandan...Saya mau berbagi pengalaman saya dari sudut pandang seorang anak yang masa kecilnya lebih sering diasuh sama pembantu.<br /><br />Dari umur 3 tahun saya diasuh sama pembantu. Alhamdulillah pembantunya baik. Dia sayang sekali sama saya , semua urusan tetek bengek diurus sama dia, dia tau makanan favorit saya, makanan yang saya ga suka , dia tau apa saja yang saya suka dan apa saja yang saya ga suka. Kami dekat banget , sehingga saya banyak bercerita kehidupan sekolah dan teman2 saya kepada dia. Dan kalau sedih ataupun senang , saya pasti langsung cerita sama dia. Itu semua terjadi sampai SMA bahkan kuliah. Bahkan ibu saya sempat bercanda "dia itu anak mba (pembantu) hahaha". Hahaha .lah iya wong semuanya apa-apa sama pembantu diurusinnya.<br /><br /><br /> Jujur aja , pembantuku itu selalu ada di hatiku, malah dulu itu aq lebih sayang sama pembantuku daripada mamaku :( .<br /><br />Barulah ketika saya mulai berpikiran dewasa, saya menyadari kalau saya harusnya lebih menyayangi ibu saya (bukan berarti saya benci atau ga sayang sama sekali). Bahwa saya seharusnya menempatkan ibu saya di posisi pertama di hati saya. <br /><br />Seandainya ibuku membaca tulisan ini pasti hancur hatinya. Tapi ini adalah kejujuran hati seorang anak yang lebih sering diasuh pembantu. <br /><br />Kesimpulan dari pengalaman saya adalah , jika para ibu tidak merawat dan mengasuh sendiri anaknya , akan tercipta gap antara ibu dan anak. Akibatnya komunikasi menjadi kurang baik, sulit untuk saling memahami, dan mempengaruhi kasih sayang antara keduanya. Dan yang paling utama adalah anak akan salah mengenali figur ibu yang sesungguhnya.<br /><br /><br />Skrg saya blm menjadi ibu , tp seandainya kelak menjadi seorang ibu saya akan merawat dan mengasuh sendiri anak saya, karena anak saya pantas untuk mendapat perhatian penuh dari ibunya, dan saya ga mau jadi yg nomer 2 di hati anak saya..<br /><br />Memang benar , banyak wanita karir yang anaknya sholeh sholehah , tp itu bukan berarti tanda bahwa Allah ridho terhadap pilihan menjadi wanita karir yang bekerja di kantor (seperti mengabaikan fitrah dan tugas wanita sesungguhnya).<br />Ujian tidak selalu dalam bentuk kesulitan tapi juga kelapangan (anak sholeh atau pintar).<br /><br />Semoga ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk para ibu2 di luar sana. Mohon maaf kl ada yg kurang berkenan.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-63860704462617394672015-10-16T13:33:51.336+07:002015-10-16T13:33:51.336+07:00Saya setuju dengan artikel anda. Perempuan meniti ...Saya setuju dengan artikel anda. Perempuan meniti karir dengan tetap memperhatikan keluarga. Urusan pekerjaan rumah selain emngasuh/mendidik anak biarlah tanggungjawab suaminyaAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-13309867708292565522015-08-07T05:09:07.542+07:002015-08-07T05:09:07.542+07:00Semua orang kan punya daya dukung yang berbeda-bed...Semua orang kan punya daya dukung yang berbeda-beda, tingkat kesulitan yang berbeda-beda, jadi sebaiknya tidak digeneralisir. Misal, ada ibu yang bekerja di sebuah sekolah, ternyata di sekolah tersebut menyediakan tempat penitipan anak yang nyaman dan di sela-sela mengajar, ibu tersebut bisa memberi ASI dst. Kondisi ekonomi seseorang juga beda-beda, ada keluarga yang cukup mapan sehingga si ibu bisa leluasa di rumah dengan anak-anak, ada ibu yang terpaksa harus mencari tambahan nafkah. Dst...AFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-41604938586808979042015-08-07T01:55:43.768+07:002015-08-07T01:55:43.768+07:00Jika anak-anak masih kecil sebaiknya ibu tetap di ...Jika anak-anak masih kecil sebaiknya ibu tetap di rumah, menunda karir. Jika anak sudah lebih besar, bolehlah kerja lagi. Hampir mustahil membesarkan seorang anak yg bertumbuh kembang optimal, sehat lahiriah dan batiniah, jika ibunya juga sibuk dgn karirnya di luar rumah. Jarak tempuh antara kantor-rumah, kemacetan, urusan kantor belum lagi kalau deadline. Istilah-istilah "supermom" "superwoman", "yg penting quality time", "yg penting bisa seimbang" semuanya adalah ilusi. Pada prakteknya di jaman skrg sangat sulit. Keadaan semakin tidak ramah keluarga. Ibu keluar rumah dari hari masih gelap matahari belum terbit pulang sudah gelap. Ibu hrs memilih anak atau karir. Yg mana yg mau dikonsentrasikan? Tidak mungkin dan tidak ada yg namanya keseimbangan. Pasti ada yg dikorbankan. Jangan meremehkan dan mengabaikan kebutuhan bayi dan anak anak yg usianya masih sangat muda, mereka punya hak-hak atas ibunya. Hak utk dirawat, dijaga, dididik dgn baik, penuh kesabaran, & kasih sayang. Hal yg tidak akan mungkin sanggup dilakukan oleh seorang pengasuh bayaran bernama babysitter, pembantu, ato daycare paling baik sekalipun. Anak adalah titipan Allah yg diamanatkan kpd orangtuanya? Kenapa dititipkan lagi ke orang lain apalagi orang asing? Pengasuhan anak bukan hal yg main-main dan seorang ibu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat.Unknownhttps://www.blogger.com/profile/00942191149652395977noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-25893060640096424522015-08-06T06:55:59.585+07:002015-08-06T06:55:59.585+07:00Yang penting tugas sebagai "Khalifatu fil ard...Yang penting tugas sebagai "Khalifatu fil ardhi" tetap diperhatikan :-)AFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-60784636240472820512015-08-06T06:54:09.511+07:002015-08-06T06:54:09.511+07:00Betul. Bagaimanapun, perempuan terlahir dengan ber...Betul. Bagaimanapun, perempuan terlahir dengan berbagai potensi, termasuk potensi publik. Bagi saya, perempuan dengan potensi tertentu, harus didedikasikan untuk ummat. Jadi memang harus ada back up sistem yang baik dan tepat.AFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-55840200385244328672015-03-11T02:41:38.806+07:002015-03-11T02:41:38.806+07:00Ibu, jangan berantem dong? Aku bobo dengan siapa?Ibu, jangan berantem dong? Aku bobo dengan siapa?Faizin Besamahttp://jalanpenulis.blogspot.com/2015/03/aku-wanita-karir-1.htmlnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-4376751865502128832015-03-09T10:44:21.781+07:002015-03-09T10:44:21.781+07:00Dah nggak pernah memikirkan lagi mau Karir atau Fu...Dah nggak pernah memikirkan lagi mau Karir atau Full time Mom. Dua duanya pernah saya jalananin. karir membumbung tinggi. Sementara nggak bisa deket sama anak. Sehari cuman dua jam bertemu dan bercengkrama. Dia sakit, saya sibuk ama urusan deadline kantor. Nggak pernah seimbang. Kibar kibar bendera putih dah :) My Family investasi seumur hidup. Sekarang menikmati Full time Mom. Asyik, bisa jalananin hobi travelling sepuasnya, plus nulis dan Alhamdullilah tetep dapat Rezeki dengan kegiatan travelling. <br /><br />Hidup adalah pilihan, Yang terbaik lakukanlah.www.emakmbolang.comhttps://www.blogger.com/profile/03531512037923883356noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-89038102006372383332015-02-18T21:28:52.390+07:002015-02-18T21:28:52.390+07:00Berkarir, asal tujuannya kemashlahatan dan suami r...Berkarir, asal tujuannya kemashlahatan dan suami ridho, insyaALlah tak masalahAFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-75802290002801446352015-02-17T12:34:01.709+07:002015-02-17T12:34:01.709+07:00pernah jadi suatu pemikiran sih, walau saat ini be...pernah jadi suatu pemikiran sih, walau saat ini belum menikah, tapi kalau membuat putusan saya akan berkarir, dg syarat suami mengizinkan, kalau begitu apa bs juga?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-40793531471416254922014-12-23T07:25:44.122+07:002014-12-23T07:25:44.122+07:00Sekarang perlu dikaji juga Bu, apakah karir itu be...Sekarang perlu dikaji juga Bu, apakah karir itu berkaitan dengan pekerjaan yang banyak manfaat untuk masyarakat atau tidak. Jika memang iya, sebaiknya jangan dilepas. Tetapi, kita butuh lebih terampil dan kuat lagi untuk bisa menjalankan kewajiban utama kitaAFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-21676530221277918822014-11-21T12:14:44.164+07:002014-11-21T12:14:44.164+07:00tu yang saya alami skrg,..saya terkadang bingung u...tu yang saya alami skrg,..saya terkadang bingung untuk menentukan pilihan,..padahal keputusan ada di tangan saya ,..ingin lepas dari karir kadang merasa eman,..di balik karir selain menghasilkan tambahan financial dimana di situ kita juga mendapatkan hiburan tidak monoton,.dan teruntuk wanita kadang,..bila tidak bisa menjaga fisik n mental akan berpengaruh pada penampilan,..dimanapun berada wanita ingin selalu tampil awet cantik n awet muda dan pasti jika kita mengenal dunia luar qt menjadi tidak kudet,.dalam apapun itu qt selalu mengikuti,..tapi kembali lagi menjadi kodrat wanita yang melahirkan anak yang wajib mengasuh dan bertanggung jawab atas amanah yang kuasa berikan kadang naluri seorang ibu tidak tega anak di asuh pembantu,,.inginnya anak itu terbentuk karakter dari apa yang kita ajarkan karna anak juga merupakan tabungan kita di masa tua,.dan kadang juga suami kita yang di luar sana ,..yang lebih mengenal kehidupan dunia luar,..kadang sebagai wanita kita pasti ada rsa cemburu curiga,..dll,..namanya rumah tangga pasti bumbu cemburu itu ada,.. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13948855804162438212noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-8369172557440273572014-11-21T12:14:29.646+07:002014-11-21T12:14:29.646+07:00tu yang saya alami skrg,..saya terkadang bingung u...tu yang saya alami skrg,..saya terkadang bingung untuk menentukan pilihan,..padahal keputusan ada di tangan saya ,..ingin lepas dari karir kadang merasa eman,..di balik karir selain menghasilkan tambahan financial dimana di situ kita juga mendapatkan hiburan tidak monoton,.dan teruntuk wanita kadang,..bila tidak bisa menjaga fisik n mental akan berpengaruh pada penampilan,..dimanapun berada wanita ingin selalu tampil awet cantik n awet muda dan pasti jika kita mengenal dunia luar qt menjadi tidak kudet,.dalam apapun itu qt selalu mengikuti,..tapi kembali lagi menjadi kodrat wanita yang melahirkan anak yang wajib mengasuh dan bertanggung jawab atas amanah yang kuasa berikan kadang naluri seorang ibu tidak tega anak di asuh pembantu,,.inginnya anak itu terbentuk karakter dari apa yang kita ajarkan karna anak juga merupakan tabungan kita di masa tua,.dan kadang juga suami kita yang di luar sana ,..yang lebih mengenal kehidupan dunia luar,..kadang sebagai wanita kita pasti ada rsa cemburu curiga,..dll,..namanya rumah tangga pasti bumbu cemburu itu ada,.. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13948855804162438212noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-78135212910234985872014-11-21T12:14:22.551+07:002014-11-21T12:14:22.551+07:00tu yang saya alami skrg,..saya terkadang bingung u...tu yang saya alami skrg,..saya terkadang bingung untuk menentukan pilihan,..padahal keputusan ada di tangan saya ,..ingin lepas dari karir kadang merasa eman,..di balik karir selain menghasilkan tambahan financial dimana di situ kita juga mendapatkan hiburan tidak monoton,.dan teruntuk wanita kadang,..bila tidak bisa menjaga fisik n mental akan berpengaruh pada penampilan,..dimanapun berada wanita ingin selalu tampil awet cantik n awet muda dan pasti jika kita mengenal dunia luar qt menjadi tidak kudet,.dalam apapun itu qt selalu mengikuti,..tapi kembali lagi menjadi kodrat wanita yang melahirkan anak yang wajib mengasuh dan bertanggung jawab atas amanah yang kuasa berikan kadang naluri seorang ibu tidak tega anak di asuh pembantu,,.inginnya anak itu terbentuk karakter dari apa yang kita ajarkan karna anak juga merupakan tabungan kita di masa tua,.dan kadang juga suami kita yang di luar sana ,..yang lebih mengenal kehidupan dunia luar,..kadang sebagai wanita kita pasti ada rsa cemburu curiga,..dll,..namanya rumah tangga pasti bumbu cemburu itu ada,.. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13948855804162438212noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-18335136272815283122014-10-23T15:53:20.183+07:002014-10-23T15:53:20.183+07:00Perdebatan tiada akhir ya..bingung juga saya..kaya...Perdebatan tiada akhir ya..bingung juga saya..kayaknya jadi ibu rt murni maupun ibu berkarir sama-sama punya dilemaEty Abdoelhttp://etyabdoel.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-71881469140416177662014-10-14T22:27:13.558+07:002014-10-14T22:27:13.558+07:00memang hal tersebut adalah fakta yg tak terbantahk...memang hal tersebut adalah fakta yg tak terbantahkan tetap akan ada ibu-ibu yg bekerja dg berbagai alasan.yg mjd masalah adalah kebijakan-kebijakan yg ada banyak yg tidak pro ibu.kita butuh sistem yg mampu memahami ibu yakni ibu tetap bisa mengurus rumah tangganya dan juga dia tetap bisa mengaplikasikan ilmunya.wallahu'alamAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/06518004208649564073noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-46153777005959648202014-09-18T11:41:12.160+07:002014-09-18T11:41:12.160+07:00Kedinamisan memang menyingkirkan kotoran. Sebagaim...Kedinamisan memang menyingkirkan kotoran. Sebagaimana air yang bergerak, maka sampah-sampah akan terpinggirkan dengan sendirinya. Syukurilah pusaran kehidupan penuh kesibukan, karena membuat kita jadi tak punya waktu untuk memikirkan hal2 yang kurang penting :-DAFIFAH AFRAhttps://www.blogger.com/profile/16920243963339235542noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5505910859763707580.post-28458396140758796822014-09-18T11:33:32.735+07:002014-09-18T11:33:32.735+07:00hihi, gak sempet lagi mikirin perang status IRT vs...hihi, gak sempet lagi mikirin perang status IRT vs ibu karir, pulang kerja kantor udah ketemu kerja rumah, hbs kerja rumah udah harus menghadapi anak2 dan suami, masih syukur kalo masih sempet nulis , tinggal nyanyiin lagu dmassive aja deh : syukuri apa yg ada, hidup adalah anugraaah :DRiawani Elytahttps://www.blogger.com/profile/04640484927100420061noreply@blogger.com