Eksplorasi, Kunci Sukses Nulis Novel Tebal
Sekitar 10 tahun yang lalu, saat masih menjadi Manajer
Pernaskahan di PT Era Intermedia, saya kedatangan tamu istimewa. Beliau adalah
Pak Langit Kresna Hariyadi, penulis yang saat ini melejit dengan novel Gajah
Mada. Saat itu, saya mengurusi naskah beliau yang akan diterbitkan di Era
Intermedia, Kiamat Para Dukun.
Begitulah, selain membicarakan soal penerbitan buku
beliau, saya juga menimba ilmu dari beliau. Saat itu, saya memberikan salah
satu novel saya kepada beliau. “InsyaAllah saya baca, Afra.”
“Jangan lupa masukannya, Pak!”
“Oke!” kata beliau.
Beberapa waktu berselang, Pak Langit datang kembali ke
kantor Era. Setelah mengobrol sejenak soal teknis, saya menagih janji ke
beliau. “Bagaimana novel saya, Pak?”
“Begini, Afra. Novel kamu itu bagus, tapi kurang
eksplorasi.”
“Maksudnya?”
“Banyak kalimat-kalimat dalam novel kamu, yang bisa
dikembangkan lagi. Misalnya, kamu menyebut si A naik pesawat Boeing. Nah, kamu
bisa jelaskan lebih detil, seperti apa sih, seluk beluk pesawat Boeing. Jadi,
novel kamu yang setebal 150 halaman ini, nanti akan jadi lebih tebal lagi.”
Saya termenung usai mendengarkan kalimat Pak Langit.
Eksplorasi. Oh, itu ternyata kuncinya. Pantas saja, draft novel Pak Langit itu
tebal sekali. Selanjutnya, saya juga tak pernah melihat ada novel beliau yang
formatnya tipis.
Sejak itu, saya mencoba memakai trik dari Pak Langit.
Saya cukup terkaget-kaget, karena akhirnya novel saya, Obituari Kasih bisa
tertulis lebih tebal dari novel-novel sebelumnya. Saya kian menikmati trik
eksplorasi itu di buku-buku selanjutnya. Akhirnya novel-novel saya sekarang
ini, naskah asli selalu di atas ketebalan 200-an halaman kuarto spasi 1,5.
Padahal, sebelum ini paling-paling ketebalan asli novel saya berkisar 100-an
halaman.
Eksplorasi, kalau dalam KBBI, dimaknai sebagai penjelajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang suatu keadaan).
Mengeksplorasi ide, berarti membentangkan ide itu menjadi sebuah paparan yang
lebih detil. Teknik ini, sangat bermanfaat untuk mengembangkan tulisan kita.
Coba
lihat contoh kalimat ini.
Kupesan
secangkir cokelat hangat di kafe ini. Sececap demi sececap, kureguk isinya. Oh,
nikmat.
Eksplorasi
mendalam tentang kopi, akan melahirkan paragraf yang lebih panjang.
Kupesan
secangkir cokelat hangat di kafe ini. Sesaat, sebuah cangkir berisi cairan
hangat yang pernah menjadi minuman kebanggaan kaum elit di Eropa zaman
Rennaisance itu, akhirnya terhidang. Aromanya mengingatkan aku pada tarian
orang-orang Maya, suku yang pertama kali mencoba menikmati cokelat sebagai
konsumsi hariannya. Sececap cairan itu menyiram sel-sel lidahku, aku merasa
Pangeran Ferdinand, sang raja Spanyol tengah tersenyum kepadaku. Dan pada cecap
kedua, giliran Ratu Isabella yang menyanjungku. Oh, secangkir cokelat ini telah
membuatku seperti tengah dipuja oleh seluruh rakyat Spanyol zaman dahulu kala.
Bayangkan!
Satu paragraf pendek dengan 14 kata, telah berkembang hingga 7 kali lipat
panjangnya. Jika setiap paragraf bisa kita eksplorasi sedalam itu, tentu menulis
novel setebal ratusan halaman tak lagi jadi masalah.
Ya,
selain kita bisa menyajikan plot, pembaca juga akan termanjakan dengan
informasi. Dan tentu, akan melahirkan daya imajinasi yang lebih mantap.
Tetapi,
tunggu! Tidak semua kalimat perlu kita kembangkan. Cukup pada kata-kata yang
menjadi keyword dari novel kita. Karena, jika tidak, kita akan kehilangan fokus
dari tulisan kita. Terlalu banyak distorsi, akan menumpulkan ketajaman plot
kita.
Dan
ingat, kunci dari kesuksesan eksplorasi memang pendalaman, alias riset yang
kuat dari keyword yang kita tetapkan. Dari eksplorasi tentang cokelat di atas
misalnya, bagaimana kita tahu bahwa cokelat adalah minuman yang berawal dari
suku Maya, lalu menjadi kegemaran kalangan elit di Spanyol jika kita tak
melakukan riset?
Selamat
mencoba!
19 komentar untuk "Eksplorasi, Kunci Sukses Nulis Novel Tebal"
*terharu tiap baca tulisan Mbak Afra :)
Shabrina Ws
Selamat berkarya, Mbak!
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!