Kupu-Kupu ... Byar ... Pet ...!!!

Tribute to My Father # 3

Afifah Afra

Kegiatan apa yang paling menyenangkan seorang anak perempuan kecil? Coba tanya pada mereka, si lincah dan si cantik yang ada di sekitar kalian. Jawabnya mungkin beragam, tetapi, menari mungkin salah satu jawaban yang cukup populer. Begitu juga jawaban Sri Wartuti, ibuku.

Meskipun ibu saya orangnya kalem (sekarang aja, sih) tetapi konon, dahulu sangat lincah dan senang menari. Hobi menari itu, diasah oleh para gurunya di SD. Dan siapa di antara para gurunya yang paling senang dengan seni? Jawabnya adalah Pak Cipto (yang kelak akan menjadi suaminya). Ya, ibu saya adalah salah satu murid almarhum ayah dahulu.

Nah, suatu hari, untuk sebuah pertunjukan, Pak Cipto sudah memiliki sebuah ide cemerlang. "Tuti, ayo belajar menari! Nanti saya ajari menari yang aneh tapi menarik."

"Tari apa, Pak?" tanya Tuti kecil, lugu.

"Tari kupu-kupu. Tetapi, kau akan memakai baju istimewa."

Maka, berlatihlah Tuti kecil menari kupu-kupu. Ia berputar, bergoyang, melambai-lambaikan tangan. Gembira.

Maka, tibalah saat pertunjukan tari tersebut. Pak Cipto memasangkan sebuah kostum kepada Tuti Kecil. Sepintas, kostum itu tak terlalu aneh. Kertas krep berwarna-warni, yang dibentuk seperti sayap kupu-kupu. Tetapi, tunggu dulu! Ada kabel dan bola lampu kecil-kecil terpasang di dalam kostum. 

"Pertunjukan selanjutnya, tari Kupu-Kupu!" ujar MC. "Penarinya adalah, Sri Wartuti!"

Tuti melangkah ke panggung. Ia bergerak lincah, seiring lagu yang diputar dari audio. "Kupu-Kupu ...."

Byaaar! tiba-tiba kostum Tuti menyala. Lalu, "Pet!" mati. "Byar!" menyala lagi. "Pet!" mati.

Penonton bersorak-sorai, karena kostum itu sungguh indah. Tuti terus menari, sementara dari balik panggung, Pak Cipto sibuk meng-on dan meng-off sebuah tombol yang disambungkan dengan kabel ke kostum Tuti.

Sebuah pertunjukan spektakuler untuk sebuah SD di pedesaan. Akhir tahun 60-an lagi.

Bapakku memang kreatif dan pintar menyenangkan anak-anak!