Yang Terempas di Batu Cadas
Oleh Afifah Afra
Boleh aku mengagumimu,
wahai yang terempas di batu cadas?
Luka yang menetes dari robekan kulitmu
Memar yang melapisi sekujur tubuhmu
Tak buat gegar elanmu
Malah, kau bangkit
Dan menjahit sendiri luka-lukamu
Dan mengompres semua memarmu
Malah, sembari mengejan rintih,
kau tersenyum dan tawarkan bantuan padaku
Kau bimbing langkahku, sembari terus menghapus darah
Yang terus basahi tubuhmu
Kau meredam hawa angkara kami
Sembari terus menancapkan jarum-jarum
Dan benang di permukaan jasadmu
Sebagian lukamu telah terjahit
Mestinya kau istirahat memulih diri
Namun kau malah melenting tinggi
Hendak raih matahari
Yang mendadak memprotes bumi dan enggan menyinari
Kau luka... namun kau tetap merasa, membujuk matahari adalah kerja utama
Di saat yang lain tak berdaya
Atau tak menganggap sinar matahari itu penting baginya
Wahai kau yang terbanting di batu cadas...
Kesakitan adalah cara-Nya menjadikanmu perkasa
Suatu saat, luka enggan mendatangimu
Karena kau telah liat dan kuat
Dan kau akan lenting lebih tinggi
Meraih matahari.
Posting Komentar untuk "Yang Terempas di Batu Cadas"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!