Memanah Rembulan, Sebuah Syair Afifah Afra
Sudah lama saya tidak menulis syair. Entah mengapa, kepekaan hati saat mengatur kata-kata, seakan tereliminasi. Sampai suatu ketika, di siang ini, sebuah ilham masuk dalam benak. Saya tak tahu, syair ini indah ataukah hanya sekadar akumulasi kata-kata. Tetapi, saya suka dengan syair ini, maka saya bagi untuk Anda. Jika Anda juga suka, silakan dishare dengan mencantumkan sumber.
[Memanah Rembulan]
Oleh Afifah Afra
Semalam katamu,
kau memanah rembulan
Purnama pecah di jiwa
Serpihserpihnya kau himpun
Kau susun di ruang hatimu
Namun katamu,
kalbumu tak cukup longgar
Tuk tampung besarnya rembulan
Mata batinmu juga silau
Oleh cerlangnya
Yang berbahana
Ah, kau ini
Bukankah sejak dulu
Ada aku yang kecil ini
Persahabatan kita bersahaja
Aku tak seindah rembulan
Tapi, ruang hatimu
Cukup untuk tampung diriku
Bahkan masih tersisa
Untuk jiwajiwa lainnya
Dan lagipula
Rembulan pun tak mampu menyatu
Dengan jiwamu
Kau dan dia tak setara
Sebagaimana aku dengannya
Jadi, terima saja
Aku apa adanya
Jangan harap ku jadi rembulan
Sebab kutak kan mampu
Dalam prasaja
Kau akan bahagia
Aku pun juga
Solo, 26012018
Foto: cowbird.com
Foto: cowbird.com
Posting Komentar untuk "Memanah Rembulan, Sebuah Syair Afifah Afra"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!