Widget HTML #1

Balada Cinta Isvara

Gambar Produk 1
Rp 90.000 Rp 45.000
Judul: Balada Cinta Isvara
Penulis: Afifah Afra
Penerbit: Multikreasindo
Halaman: 400 hal
Ukuran: 14 x 21 cm
Harga asli: Rp 90.000
Harga promo: Rp 45.000

Setelah melanglang buana ke berbagai negara, Isvara kembali ke tanah air dengan membawa idealisme melambung tinggi. Meski sang ayah adalah pemilik kerajaan bisnis Eureka Media, toh dia justru memilih mengembangkan karir di salah satu perusahaan milik ayahnya yang nyaris bangkrut. Sebuah percetakan di luar kota. Di pabrik tersebut, Isvara berhadapan dengan ribuan buruh yang digaji dengan upah rendah di bawah UMR, serta manajemen yang kejam dan sewenang-wenang.

Saat itulah, dia bertemu sosok beralis lebat bermata tajam: Ayyash Abdurrahman, ketua serikat buruh percetakan tersebut. Ayyash jelas mewakili para buruh yang terzalimi. Peluru demi peluru terlontar. Kebencian demi kebencian menguar. Tak disangka, dari balik konflik yang melelahkan, ternyata mengalun denting-denting asmara yang hinggap begitu saja.


Bukan tanpa dasar Ayyash melawan para buruh untuk melawan manajemen pabrik. Pasalnya, ada sosok yang sangat berkuasa dan seolah-olah bisa mengendalikan apa saja sesuai dengan keinginannya. Sosok itu adalah Hendrawan. Dia bukan pimpinan tertinggi, hanya manajer keuangan. Akan tetapi, semua orang di pabrik, bertekuk lutut di depan Hendrawan. Sementara, Hendrawan adalah sosok yang seolah-olah bukan manusia. Ada serangkaian masa lalu kelam yang membuat dia terbentuk menjadi sosok sangat cerdas, namun juga kejam tak berperikemanusiaan.

Kekecewaan Ayyash semakin menjadi-jadi, karena sosok yang dia harapkan bisa membantunya membenahi manajemen, Citra, ternyata juga tak berdaya. Setelah naik pangkat menjadi orang terdekat direktur, alias masuk jajaran manajemen, Citra malah seolah-olah satu barisan dengan musuh-musuh para buruh. Ayyash yang diam-diam pernah memendam perasaan suka kepada perempuan itu, dan berharap suatu saat akan meminangnya, merasa semakin kecewa dan sakit hati.

Dalam kondisi semacam itu, Isvara datang ke manajemen pabrik. Awalnya tidak sengaja. Isvara datang ketika terjadi demonstrasi buruh di pabrik milik ayahnya itu. Demonstrasi berdarah yang diberitakan oleh banyak media. Isvara penasaran dengan apa yang terjadi di Eureka Media. Dia mencium sebuah bau busuk yang membuatnya tertarik untuk membongkarnya.

Sebenarnya, bisa saja dia memilih berkarir di perusahaan ayahnya yang lain, yang lebih cocok dengan kemampuan intelektualnya sebagai lulusan sekolah manajemen terbaik dunia. Namun, naluri Isvara lebih tersedot untuk menyelidiki kebobrokan manajemen di Eureka Media yang sengaja ditutup-tutupi oleh manajemen perusahaan tersebut.

Ayyash bisa jadi adalah kunci untuk membuka misteri tersebut. Tetapi, justru Ayyash telah memposisikan diri sebagai sosok yang paling membencinya. Bahkan, Ayyash merencanakan sebuah usaha penculikan dan menjadikannya sandera.

Lalu, apa jadinya jika keduanya justru saling memendam rasa?

Buku bisa didapatkan juga di Marketplace:
Pesan Sekarang