TRIK MEMBANGUN KARAKTER PADA FIKSI

By Afifah Afra

Andre memang cute. Orangnya juga sangat baik, santun, ramah, penuh kasih sayang dan rajin menolong. Pantas semua orang tergila-gila padanya.
….

Kita sangat sering melihat jenis pelukisan karakter tokoh semacam itu pada karya-karya fiksi yang kita baca. Teknik penokohan semacam itu, sering disebut sebagai teknik naratif. Penulis menggambarkan secara langsung lewat uraian, alias penjelasan secara langsung.
Akan tetapi, penokohan tak harus dijelaskan secara naratif. Bahkan, pola-pola naratif ini seringkali menjebak kita pada kebosanan. Pola penokohan secara naratif biasanya akan membuat sebuah cerita cenderung bersifat talk. Feel biasanya sulit terbangun jika apa yang kita jelaskan hanya sebatas tell bukan show (kapan-kapan kita akan bahas tentang kaidah tell vs show dalam menulis cerita).

Penokohan bisa dilakukan secara dramatik, yakni penggambaran secara tidak langsung. Penulis tidak secara eksplisit menjelaskan si A ini karakternya bla-bla-bla, si B bla-bla-bla dan sebagainya. Teknik penokohan secara dramatik bisa kita lakukan antara lain melalui percakapan. Misalnya, kita menggambarkan sosok yang tegas. Tentu perkataan-perkataan dia harus menggambarkan hal semacam itu. Perkataan yang tegas dan lugas. Misal, “Ikut saya! Anda saya hukum. Anda tak perlu berkelit. Tak ada waktu untuk bicara.”

Pikiran, perasaan atau prinsip si tokoh, juga bisa menjadi salah satu cara penggambaran karakter. Coba, bisakah Anda menebak bagaimana karakter tokoh ‘aku’ ini? 

Aku menatap tumpukan uang yang masih berbau AC di depanku dengan gemetar. Betulkah uang ini untukku? Sebanyak ini? Tetapi, ini uang tak halal. Mendadak ada yang bersuara dalam jiwaku. Keras. Zaman seperti ini masih memegang teguh idealisme? Kuno! Sudahlah, tak usah berpura-pura sok suci. 

Kita juga bisa menggambarkan karakter tokoh secara tak langsung melalui respon si tokoh terhadap sesuatu, tingkah laku bahkan juga fisik, asal daerah, bahkan juga cara berpakaian si tokoh. 

Teknik penggambaran karakter secara tak langsung ini sangat efektif, karena akan menggiring si pembaca untuk ikut menafsirkan dan merasakan, serta menilai bahkan juga ikut merasakan emosi terhadap karakter si tokoh. 

Bagaimana? Siap mempraktikkan?

1 komentar untuk "TRIK MEMBANGUN KARAKTER PADA FIKSI"

Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!