Selamat Jalan, Neysa Nur Azlya

Sumber foto: kaltim.prokal.co

Anakku, Azlya... pasti kau tidak kenal siapa aku. Kita bahkan tak pernah bertemu. Aku dan orang tuamu pun tak pernah saling bersua. Namun, karena aku seorang ibu, dan ada salah satu anakku sebaya denganmu, aku merasa begitu dekat denganmu. Apalagi, kedua orangtuamu pun memiliki cita-cita dan visi hidup yang sama. Karena itu, izinkan aku menyebutmu sebagai anakku. Izinkan aku labuhkan rasa kasih dan sayangku. Meski aku sadar, di dunia ini, kita jelas tak akan bertemu. Ya, kau telah meninggalkan dunia. Kau telah tenang di alam sana....

Entah apa yang berada di benak sang pembunuh, sehingga tega melenyapkan nyawamu, Anakku. Padahal, kau hanya bocah lima tahun yang imut dan lugu. Ibarat kertas, kamu masih putih, bersih, tanpa coretan. Apa salahmu sehingga kau diperlakukan seperti itu? Iblis semacam apa yang merasuki jiwanya. Seandainya diizinkan, aku ingin membelah dadanya dan melihat, terbuat dari apa hatinya. Sampahkah? Kotoran binatangkah?

Pembunuh terkutuk! Laknat Allah untuknya.

Bisa kubayangkan betapa hancurnya perasaan orang tuamu, saat pada hari itu, Ahad 10 juli 2016, sekitar pukul 10.00 Wita, ditemukan jasad seorang anak perempuan berusia lima tahun yang ternyata jasadmu. Jangankan keluarga, aku sendiri merasa kelu, nyeri, tubuhku merinding dan perasaan seakan ditusuk-tusuk sembilu membaca berita itu. 

Menurut Situs Online Republika, jasadmu ditemukan di semak-semak dan tertutup dahan pohon kelapa. Di tangan sebelah kanan korban terdapat luka bakar yang cukup parah. Luka itu yang mengindikasikan bahwa kau adalah korban pembunuhan. Ya, kau dibunuh dan dibakar. Ya Rabb...

Neysa Nur Azlia, nama yang indah. Ketika memberi nama kepadamu, saat kau masih bayi mungil jelita, ayahmu, Ustadz Faturrahman, yang seorang aktivis dakwah di Sangkurilang, Kutai Timur pasti memiliki harapan yang sangat besar untukmu. Neysa, apakah berasal dari bahasa sansekerta Naisa yang artinya bayi istimewa? 

Azlya, harapan orang tuamu padamu pasti sangat besar. Tetapi, pembunuh terkutuk itu telah menghanguskan harapan itu semena-mena. Kau hilang sejak 7 Juli, siang pukul 11. 00 Wita. Pencarian dilakukan oleh keluarga dan masyarakat, namun begitu ditemuka, kau sudah tak bernyawa. Sesak dada ini mendengar berita itu.

Azlya... tidak ada masalah denganmu. Kamu masih seorang anak yang tanpa dosa. Kau akan langsung dimasukkan ke surga sebagaimana hadist Rasulullah, “Tiap-tiap anak orang Islam yang meninggal sebelum baligh akan dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan kelak, engkau akan memberikan syafa'at kepada orang tua yang engkau cintai, sebagaimana sabda Rasul dalam sebuah hadist qudsi: Allah SWT berfirman pada hari kiamat kepada anak-anak: "Masuklah kalian ke dalam surga!" Anak-anak itu berkata: "Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami masuk." Lalu mereka mendekati pintu surga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya. Allah berfirman lagi: "Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian kedalam surga!" Mereka menjawab: "Tetapi (bagaimana) orang tua kami?" Allah pun berfirman: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian." (Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua'ah yang bersumber dari sahabat Nabi SAW).

Jadi, semoga kesabaran dari ayah bundamu akan cobaan ini, serta kasih sayang mereka kepadamu, menjadi jalan mereka berdua menyusulmu ke surga-Nya. Kau adalah salah satu harta terindah mereka di alam akhirat. Kau mungkin kelak akan menyambut mereka, dan saat itu kau telah menjadi bidadari surga. Kalian akan berkumpul, reuni bersama keluarga tanpa takut diteror manusia angkara yang tak memiliki rasa.

Namun, anakku, kasus yang menimpamu ini, tidak boleh berhenti begitu saja. Sebab, hampir semua ibu saat ini merasa cemas, khawatir, takut jika hal yang sama menimpa putera-puterinya. Negeri yang kata Multatuli merupakan untaian zamrud katulistiwa, dan kata Koes Plus merupakan kolam susu, akhir-akhir ini  berubah menjadi begitu menakutkan siapa saja, apalagi para anak. Mulai dari kasus pelecehan seksual, pencekokan terhadap narkoba, penghancuran moral dengan konten media porno, hingga hilangnya nyawa. Belum lekang dari ingatan kami tentang kasus terbunuhnya Angeline di Denpasar yang begitu tragis, sekarang, muncul lagi kasus serupa. Kasusmu, Azlya....

Kekerasan terhadap anak terjadi di mana-mana, membuat kami, para ibu terbebat nuansa horor yang pekat. Oh, dimana kami harus melindungi anak-anak kami, teman-temanmu yang polos dan lugu, Azlya... Kamu, dan mereka, anak-anak Indonesia, adalah calon penerus bangsa ini. Mereka harus hidup dengan penuh ceria, berbahagia, berkembang potensinya dalam lingkungan yang nyaman, aman, ramah, lembut, dan tenang. Bukan lingkungan yang keras, penuh angkara murka, teror dan berbagai praktik kekejaman dan kebiadaban.

Azlya... selamat jalan... doaku dan para bunda lain menyertaimu. Semoga kamu berbahagia di dunia yang penuh kedamaiaan. Semoga keluargamu diberikan ketabahan dan kesabaran.

Selanjutnya, semoga pelaku segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya. Agar orang yang akan melakukan hal yang sama, menjadi takut dan berpikir ulang.

Semoga sistem hukum negara dan perlindungan terhadap masyarakat kita semakin kuat, sehingga kita para orang tua tak dicekam rasa takut dan khawatir yang sangat.

Semoga pemerintah segera berbenah, bahwa anak-anak kita perlu dilindungi. Bukan saja dari ancaman kekerasa fisik, tetapi juga kekerasan psikis, seksual dan berbagai kekerasan lainnya.
Dan semoga masyarakat semakin tersadar dan gegas mengencangkan kepedulian. Selamatkan anak-anak Indonesia!

Allah, kepada-Mulah kami serahkan segalanya.

Seorang Bunda
Afra


4 komentar untuk "Selamat Jalan, Neysa Nur Azlya"

Comment Author Avatar
Semoga Allah brikan kekuatan untuk orang tua mendampingi buah hatinya.
Comment Author Avatar
Amiin ya Rabb... ini cara Allah mengangkat derajat mereka
Comment Author Avatar
Allah begitu menyayanginya sehingga memanggilnya lebih cepat. Semoga keluarga yang ditinggalkan ikhlas melepasnya

Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!