Hardware Dan Software dalam Rumah Tangga
foto: zoopla.co.uk |
Dalam dunia komputer, kita
mengenal istilah hardware (perangkat
keras) dan software (perangkat lunak). Monitor, CPU, keyboard,
printer atau mouse, itulah hardware.
Program yang kita install, itulah software.
Ternyata, di dalam rumah tangga, dua perangkat itu juga kita butuhkan. Kita
butuh rumah sebagai tempat berteduh, perabot dan peralatan, kendaraan untuk
mengantar kita bepergian dengan waktu yang lebih cepat dan nyaman, mungkin juga
cadangan uang dan emas untuk kenyamanan masa depan.
Seringkali, orang tua—khususnya
ayah, sangat gigih mengejar ketersediaan hardware
dalam rumah tangganya. Terkadang, hardware
itu sudah melebihi fungsi utamanya, tetapi juga menjadi simbol gengsi. Ada
sepasang suami-istri dengan hanya satu anak, tetapi memiliki rumah yang sangat
besar dan megah bak istana. Lengkap dengan kolam renang dan taman bunga.
Uniknya, rumah bernilai milyaran itu lebih sering kosong, karena sang ayah
lebih banyak di luar untuk mengurus pekerjaan, sang anak bersekolah di luar
negeri, sementara ibu yang kesepian sibuk jalan-jalan, arisan dan beraktivitas
bersama teman-temannya. Ada juga yang merasa perlu membeli mobil mewah lebih
dari satu. Dan mobil itu hanya nongkrong
di garasi.
Banyak orang berpeluh mengejar hardware rumah tangga. Kadang, semua
dikorbankan. Suami dan istri lembur hingga malam hari, karena butuh penghasilan
tambahan untuk mencicil angsuran KPR dan mobil, hingga membiayai pengeluaran
yang sangat besar. Orang rela mengorbankan apa saja demi pemenuhan hardware rumah tangga.
Apakah itu salah?
Tentu tidak! Buktinya, seorang
suami—ayah, diberikan kewajiban mencari nafkah, di antaranya adalah nafkah
lahir, yang berarti pemenuhan hardware.
Sang istri—ibu, jika mendapatkan penghasilan dan diberikan ke rumah tangga,
juga dinilai sebagai infak/sedekah. Artinya, hardware tetap penting.
Tetapi, jangan lupakan software. Ketika Anda melihat sebuah
komputer bagus, keren, mentereng, apa fungsinya jika Anda tidak menginstall
program apapun. Orang hanya akan terkesan dengan spek yang canggih, tetapi tak
tahu, apa yang harus dilakukan dengan komputer tersebut. Ya, komputer itu gagal
difungsikan untuk mencapai tujuan tertentu.
Rumah tangga juga perlu di-install dengan program-program. Mulai
dari dialog, saling kasih-sayang, nasihat-menasihati, serangkaian aturan yang
demokratis, hingga program kesehatan semacam olahraga bersama hingga hiburan
yang segar dan bermanfaat. Ketika kita membuat perpustakaan dengan buku-buku yang
bagus, pastikan kita semua memiliki tradisi membaca. Jadikan perpustakaan
keluarga kita hidup dengan aneka program yang menarik. Misal, si anak diberikan
kesempatan untuk menceritakan kembali isi buku, dengan bahasanya yang
kekanak-kanakan, dan jangan lupa, beri hadiah jika si anak berhasil
menyelesaikan tugas itu.
Demikian juga, khusus untuk
suami-istri. Harus ada program-program yang membuat hubungan cinta semakin
lekat. Waktu khusus di mana suami dan istri makan berdua, dalam suasana
romantis, lalu di sana saling curhat, tentu akan menjadi salah satu software yang efektif untuk
melanggengkan cinta. Jika restoran dinilai tidak efisien—karena boros, warung
hik yang remang-remang pasti lebih hemat.
Hardware penting untuk kenyamanan
hidup, tetapi software-lah yang akan
membuat hidup Anda lebih hidup. (@afifahafra79).
Posting Komentar untuk "Hardware Dan Software dalam Rumah Tangga"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!