5 Hal Yang Bikin Pria Tak Ditolak Calon Mertua


Wajah pria jelang usia 30 tahun itu kusut masai. Pasalnya, sudah berkali-kali dia gagal menikahi gadis idamannya gara-gara kandas di depan calon mertua. Ah, jangan-jangan Anda termasuk di dalamnya? Jika betul, Anda tampaknya perlu mencermati beberapa hal yang ingin saya paparkan di bawah ini.

Satu hal prinsip yang perlu dicatat, tak ada satu orang pun orang tua yang menginginkan anaknnya hidup menderita. Sebelum orangtua—dalam hal ini adalah ayah, menyerahkan tanggung jawab dari perwaliannya kepada Anda saat akad nikah, beliau pasti akan berpikir berkali-kali. Terkadang, aspek-aspek penting semacam agama yang baik, juga perlu dikombinasi dengan aspek-aspek yang lain. Buktinya, Rasulullah SAW menolak ketika Abu Bakar dan Umar bin Khattab berturut-turut melamar Fatimah, puterinya. Rasul berharap Fatimah menikah dengan Ali, yang dari usia hampir sebaya, dan saat itu Ali masih seorang lelaki lajang, sedangkan Abu Bakar dan Umar telah memiliki istri yang lain.

Baiklah, mari bayangkan, jika Anda adalah orang tua, aspek apa yang membuat Anda sulit menolak ketika ada seorang pria melamar puteri Anda? 

Pertama, Faktor Agama
Jika Anda ingin mendapat istri shalihah, Anda juga harus shalih. Apalagi, gadis yang shalihah, biasanya juga berasal dari keluarga dengan orang tua yang religius, yang menjadikan masalah iman sebagai nomor satu. Dalam keluarga tipe ini, agama merupakan hal prinsip yang tak bisa ditawar-tawar. Jika Anda pemuda yang shalat saja bolong-bolong, penampilan mirip preman, baca Al-Quran masih tersendat-sendat, jangan harap mampu meminang seorang muslimah yang shalihah dan berasal dari keluarga yang agamis.

Kedua, Kematangan Psikologis
Matang secara psikologis berarti secara kejiwaan Anda telah dewasa. Anda memiliki karakter alias kepribadian kuat, seperti telah mampu bertanggungjawab, memikul beban ke-qowwam-an, memiliki leadership, stok kesabaran yang cukup, dan bisa menjadi imam yang akan membawa keluarga Anda kepada kebenaran. Jika Anda masih kekanak-kanakan, dikit-dikit merajuk, bergaya ‘Anak Mama’, cengeng, mudah tersinggung, suka lari dari tanggung jawab, siap-siap saja deh, lamaran Anda kandas di depan calon mertua.

Kematangan Sosiologis
Matang secara sosiologis, artinya Anda telah mapan secara sosial. Anda mungkin tidak kaya, tetapi telah memiliki penghasilan yang memadai untuk menghidupi anak-istri. Anda juga mampu bergaul dengan masyarakat, berpendidikan, dan memiliki ‘status sosial’ tertentu. Cara Anda berbicara, tatanan sopan-santun, bagaimana gerak-gerik Anda saat menghadap calon mertua, sangat diperhatikan, lho. Saya pernah punya kenalan lelaki. Dia tidak tampan, bahkan secara fisik agak berlebih berat badan. Tetapi, dengan cepat dia mampu memikat calon mertua, karena dia memang ‘wasis’ alias luwes dalam berbicara, berwawasan luas, dan mampu bergaul dangan baik. Walhasil, si calon mertua pun dengan senang hati melepas putrinya yang cantik untuk dia pinang. Sebaliknya, ada kenalan lelaki yang secara fisik dia cukup menarik, tetapi orangnya gugup, sulit bersosialisasi, dan ternyata dia mendapatkan kesulitan yang cukup kuat saat mencoba menaklukkan hati calon mertua.

Faktor Kekufuan
Kekufuan, atau kesederajatan, menjadi hal penting untuk dipertimbangkan saat Anda hendak melamar seorang gadis. Misalnya, maaf, Anda hanya lulusan SMA, berasal dari keluarga petani, kerja sebagai karyawan dengan gaji UMR, pertimbangkan baik-baik jika Anda bertemu dengan gadis lulusan S2, dari keluarga terpandang, dan mungkin berprofesi sebagai manajer di sebuah perusahaan bonafid. Kecuali ada factor-faktor tertentu (karena jodoh itu memang misteri), secara terang-benderang, Anda jelas akan sangat kesulitan untuk bisa menaklukkan hati calon mertua. Jadi, memilih calon juga harus menimbang-nimbang permasalahan ini.

Latar Belakang Budaya
Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dan budaya yang menakjubkan. Di satu sisi, kenyataan ini seringkali menjadi hambatan, karena setiap suku bangsa biasanya memiliki budaya pernikahan sendiri. Ada suku yang cenderung menutup diri terhadap suku lain—alias lebih senang jika mereka menikahkan putra-putri mereka dengan yang sesuku, ada yang terbuka, ada juga yang antipati terhadap suku tertentu. Memang, seiring perkembangan zaman, perbedaan latar belakang kultur sudah mulai lebur. Namun, kita masih sering melihat para orang tua yang masih kokoh memegang adat-istiadat leluhurnya. Jadi, Anda perlu mempelajari betul karakter budaya keluarga calon istri Anda sebelum datang menghadap calon mertua Anda. Bisa jadi, dengan luwesnya Anda menempatkan diri, orang tua calon istri akan berkenan menerima, meski Anda mungkin berasal dari suku yang berbeda.

Nah, itu lima hal yang menurut saya akan menjadi pertimbangan penting bagi calon mertua Anda untuk menerima Anda jadi menantu. Yuk, dipraktikkan!


6 komentar untuk "5 Hal Yang Bikin Pria Tak Ditolak Calon Mertua"

Comment Author Avatar
Alhamdulillah, dulu tak ditolak camer :-)
Comment Author Avatar
Berarti syarat2 terpenuhi :-)
Comment Author Avatar
Khitan gratis untuk yatim/dhuafa. Silakan minta rekomendasi lembaga dakwah/takmir masjid setempat, dan kontak ke 081548669987. Khusus Solo Raya.
Comment Author Avatar
Benar, Mbak, masalah budaya sekarang masih ada. Masih ada yang berikap antipati pada suku2 tertentu di luar sukunya.

Semua yang dipaparkan Mbak Yeni ini layak jadi pertimbangan pemuda masa kini :)
Comment Author Avatar
Yang sekufu itu kadang menjadi bumerang. Banyak yang salah mengartikan..

Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!