Widget HTML #1

Halo Merapi Menyapa di Putaran Mentari

Kemarin, Selasa, 4 Januari 2010, jiwa saya runtuh oleh porakporandanya dusun-dusun tertinggi di lereng Merapi. Nrangkah, Kinahrejo, Kaliadem, Kali Tengah... hingga Ngepringan, hancur luluh. Rumah-rumah tertimbun material vulkanik, pohon-pohon tumbang, batu-batu, pasir, kerikil menimbun semuanya. 



Namun, ketika beranjak dari lokasi yang porak-poranda, kami melihat sebuah fenomena aneh, sebuah pelangi berbentuk lingkaran mengelilingi matahari yang bersinar cerah. Jangan dikaitkan dengan mistik. Ini fenomena alamiah, namanya halo. Hanya halo memang lebih biasa terjadi pada rembulan. 


Apa itu halo? Ini saya klik dari WIKIPEDIA


Halo (ἅλως; disebut juga nimbusicebow, atau Gloriole) adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari dan Bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km diatas troposfer. Bentuk dan lokasi kristal es menentukan tipe halo apa yang akan terlihat. Cahaya yang dipantulkan pada kristal es dapat terpecah menjadi lebih dari satu warna, sama seperi padapelangi.
Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.


Posting Komentar untuk "Halo Merapi Menyapa di Putaran Mentari"