Indonesia Negeri Rawan Bencana, Mengapa?


By Afifah Afra

Lagi-lagi gempa dan tsunami melanda. Jepang diguncang gempa 8,9 SR, yang kekuatannya nyaris setara dengan gempa di Aceh tahun 2004. Korban berjatuhan begitu banyak, apalagi gempa juga diikuti dengan tsunami yang menyapu dahsyat.
Dunia kembali terpana!

Dear Blogger, bencana demi bencana seakan tanpa jeda menimpa Indonesia dan juga dunia Tsunami di Mentawai, banjir di Wasior, serta erupsi Merapi, di penghujung tahun 2010, berbarengan menghantam negeri kita tercinta. Sebelumnya, gempa bumi 7,6 SR yang terjadi di hari Rabu, 30 september 2009, pukul 17.16.09 WIB, telah meluluhlantakkan kota Padang dan sekitarnya. Hampir seribu orang meninggal (ini belum ditambah yang tertimbun dan jenazahnya tak bisa ditemukan). Ribuan lainnya luka-luka, serta ribuan rumah rata dengan tanah. Padahal, rasanya baru kemarin gempa Aceh (9 SR) yang diikuti dengan tsunami, yang menyebabkan ratusan ribu nyawa melayang. Kemudian gempa di Yogyakarta dan Klaten (5,9 SR), yang juga menyebabkan ribuan manusia meninggal dan ribuan rumah hancur.

Sebenarnya, bagaimana sih proses terjadi gempa dan tsunami? Simak tulisan sederhana ini, yuk!

Bumi Ternyata Berlapis-Lapis
Jangan kira bumi kita ini diam tenang laksana seorang puteri yang tertidur pulas lho? Meskipun bumi kita padat, tetapi bumi selalu bergerak. Nah, kalau tekanan yang disebabkan akibat pergerakan itu sudah nggak bisa ditahan, maka timbullah gempa bumi. Tahu kan, kalau bumi ini ternyata terdiri dari 4 lapisan. Lapisan pertama, kerak bumi, berupa batuan padat, merupakan lapisan terluar dengan ketebalan sekitar 32 km. Lapisan kedua, namanya lapisan mantel, tebalnya 2.900 km (wuuih, hampir 3 kali panjang Pulau Jawa!). Lapisan kerak bumi dan mantel bumi ini biasa disebut dengan lapisan litosfer.
Di bawah mantel, ada inti bumi, yang terbagi dua. Inti bumi bagian luar tebalnya 2.250 km, dan inti dalam tebalnya 1.280 km. Nah, di dalam inti bumi ini terdapat cairan yang sangat panas, yang disebut magma, yang selalu bergerak.

Penyebab Gempa
Berdasarkan sebabnya, gempa dibedakan menjadi tiga. Yang pertama, gempa bumi vulkanik. Gempa ini terjadi karena aktivitas magma di gunung-gunung yang masih aktif. Sebagaimana kita tahu, pada gunung berapi, terdapat semacam celah tempat keluarnya magma. Inilah yang disebut dengan kawah. Jika magma bergerak, maka daerah sekitar gunung berapi terjadi gempa bumi vulkanik. Biasanya, gempa bumi vulkanik ini menunjukkan tingkat keaktivan gunung berapi, so naga-naganya akan terjadi erupsi atau letusan gunung berapi, meski nggak selalu begitu.
Kedua, gempa bumi tektonik. Ternyata, Blogger, lapisan litosfer ini nggak mulus kayak lapangan bola, tetapi berbentuk lempengan-lempengan. Inilah yang disebut dengan lempeng tektonik (tectonic plates). Pada paruh abad ke-20, lempeng-lempeng tektonik itu baru bisa dipetakan, seperti yang tersebut di dalam gambar ini.
Satu lempeng dengan lempeng lainnya akan bertemu dalam batas lempeng (plate boundary). Pada batas lempeng inilah, biasanya terjadi gempa bumi. Karena, lempeng-lempeng itu ternyata nggak diam, tetapi bergerak. Dua buah lempeng bisa saling bergerak dengan posisi bertumbukkan, menjauh, atau saling menggeser. Nah, kebayang, kan… jika dua lempeng bertumbukkan, maka akan terjadi gempa bumi.
Coba lihat, di gambar peta lempeng-lempeng di atas! Ternyata sebagian besar wilayah Indonesia adalah daerah batas lempeng. Sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, bali, lombok, nusa tenggara, timor sampai papua dan maluku. Bahkan di Laut Banda, bertemu tiga buah lempeng besar. Apa artinya? Indonesia, kecuali Kalimantan, sangat berpotensi terjadi gempa bumi tektonik.
Pada daerah batas lempeng, juga akan memunculkan permukaan bumi yang relatif berlekuk-lekuk, misalnya banyak gunung, palung samudera dan sebagainya. Ini terjadi karena aktivitas magma membuat permukaan bumi terangkat atau turun.
So, kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia, ternyata pun berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas. So, sebenarnya antara gempa bumi vulkanik dan tektonik pun sebenarnya saling berhubungan. Dan, kalau ngelihat dari peta di samping, ternyata Indonesia pun berada di daerah Pacific Ring of Fire. Jadi, selain berpotensi gempa tektonik, Indonesia juga berpotensi terjadi gempa vulkanik, dan juga letusan gunung berapi… duh, ampuni kami, Ya Allah…

Ketiga, gempa bumi terban, yang terjadi karena adanya tanah runtuh. Kalau ini jarang dibahas, tetapi bukan berarti enggak bahaya, lho… 


Posting Komentar untuk "Indonesia Negeri Rawan Bencana, Mengapa?"