Gunung Kidul, Surga Para Pecinta Pantai (2)

Anak saya (cowok, 3,5 tahun) sedang bermain di sungai bawah tanah yang keluar dari gua dan bermuara di Pantai Baron. Airnya benar-benar jernih dan sejuk sekali. Karena melimpah dengan air tawar ini, pantai ini sering dimanfaatkan untuk mandi-mandi.

Mari kita lanjutkan pembahasan tentang pantai-pantai keren di Gunung Kidul! Kemarin saya sudah cerita tentang Pantai Drini, meski belum lengkap ... dan pasti juga tak bakalan bisa selengkap jika Anda datang sendiri ke sana :-)

Sudah saya sebutkan juga, bahwa di Gunung Kidul itu terdapat sekitar 50 pantai yang memesona, dan entah kapan saya bisa menjejakkan kaki di seluruh pantai itu :'( (atau, Pemkab Gunung Kidul mau jadikan saja sebagai duta wisata? *lihat kaca, memantaskan diri... wah, masih jauh, Neng!).

Sekarang, saya mau bahas Pantai Baron dan Pantai Sepanjang. Yuk, simak!

Pantai Baron

Baron ini pantai 'mainstream' Gunung Kidul. Maksudnya, kalau orang ditanya, apa nama-nama pantai di Gunung Kidul? Kebanyakan akan menjawab Baron, sebagai yang pertama. Tak salah. Baron memang pantai yang paling terkenal, bukan hanya untuk turis lokal, tetapi juga turis manca. Bule-bule dan juga turis dari Timur Tengah--lengkap dengan cadarnya, banyak berwisata di sana. Tapi tenang saja, para bule itu tidak separah di Bali dalam urusan 'buka-buka auratnya'. Wisatawan lokal yang mandi-mandi di laut juga 'cukup tahu diri'. Rata-rata tetap menutup aurat, yang laki-laki menimal lutut hingga pusar. Yang perempuan pun demikian, bahkan banyak muslimah mencebur ke laut dengan tetap menggunakan busana muslim lengkap.

Karena terkenal, dan juga lebih tua, Baron bisa dikatakan merupakan pantai yang paling lengkap infrastrukturnya dibanding pantai-pantai lainnya. Salah satu fasilitas yang tidak saya lihat di pantai-pantai lain yang pernah saya datangi adalah faslitas pengamanan. Ketika saya datang ke Baron 7 Agustus kemarin, ada pengunjung yang terseret ombak saat bermain-main di laut menggunakan papan. Lewat pengeras suara yang desibel suaranya menjangkau hampir seluruh lokasi, penjaga pantai memberi komando kepada yang tengah terseret ombak itu untuk tetap berpegangan kepada papan, dan sabar menunggu tim rescue yang sudah diterjunkan untuk menolongnya. Dari tempat yang tinggi, para pengunjung pantai pun menyaksikan adegan penyelamatan itu. Oh, bukan depan speedboat seperti adegan di sebuah film bule itu... tetapi cukup dua orang petugas yang terjun ke laut dengan membawa beberapa peralatan pengamanan. Walhasil, si pengunjung itu pun bisa diselamatkan. Kami semua menghela napas lega.

Baron, walau menurut saya tak seindah Drini, tetap merupakan pantai yang sangat cantik. Pantai tersebut merupakan sebuah teluk dan berbentuk cekungan. Yang menakjubkan, Pantai Baron merupakan muara dari sungai bawah tanah. So, buat teman-teman yang belajar bentang alam karts, kayaknya mengunjungi dan mengamati fenomena ini menjadi sebuah kewajiban.

Aliran air tawar keluar dari gua, dan membentuk lingkaran yang mengitari pantai, sehingga pantai jadi mirip pulau tersendiri. Endapan tanah darat inilah yang sepertinya membuat pantai di Baron pasirnya agak kehitaman, berbeda dengan pantai-pantai di sekitarnya.

Aliran air sungai ini pula yang membuat Baron menjadi tempat yang asyik untuk mandi. Usul saya nih, jika Anda ingin main ke pantai-pantai di Gunung Kidul, pagi hingga siang Anda bisa memuaskan diri mengeksplorasi lanskap menawan di pantai lain, misalnya Drini. Tetapi, saat jelang sore, Anda bisa puas-puaskan mandi di Baron sembari menikmati senja.
Asyiknya mandi di muara sungai bawah tanah
O, ya... kata Baron, sebenarnya mengingatkan saya pada sebutan untuk kaum ningrat di Eropa. Ternyata betul dugaan saya, nama pantai ini berasal dari nama Baron Sekeber, seorang bangsawan Belanda keturunan Spanyol yang hidup zaman Panembahan Senapati. Saat mencoba men-searching di search enginer, saya bertemu dengan banyak versi tentang Baron Sekeber ini. So, karena saya juga tidak sedang membuat artikel khusus tentang Sang Baron, silakan Anda search sendiri :-)

Sepanjang

Disebut 'Sepanjang', karena pantai ini memang panjang. Jika ada yang mau iseng mengukur, panjangnya sekitar 1 KM. Sama seperti pantai-pantai Gunung Kidul lainnya, ombak pantai ini besar, pantainya juga berbatu dan pasirnya putih. Tetapi, lanskapnya memang tak semenawan Drini atau Baron.

Keistimewaan pantai ini adalah warung-warung yang berjajar rapi sepanjang pantai. Rata-rata, warung tersebut membuat gasibu yang teduh yang memungkinkan pengunjung menikmati memandang langit dan laut yang biru cerah sembari menikmati es kelapa muda. Usul saya, pantai ini jangan dijadikan destinasi utama, tetapi 'cukup' untuk singgah saja. Atau, kalau mau menikmati senja sembari berjalan sepanjang pantai, oke juga tuh!





Posting Komentar untuk "Gunung Kidul, Surga Para Pecinta Pantai (2)"