Saat Kau Jatuh Cinta
Dear adik-adikku,
di manapun kau berada....
Suatu hari,
mungkin kau secara tidak sengaja bercermin di rumahmu. Kau terkejut melihat
betapa kau telah berubah. Kau terlihat berbeda dengan sosokmu saat masih
anak-anak. Kau terlihat tampan, gagah, dengan kumis tipis di atas bibir, serta
suara yang semakin berat berwibawa. Dadamu bidang, kekar, kokoh, seakan telah
sanggup memikul beban sebagai sang qowwam—pemimpin.
Kau, yang
perempuan, terlihat cantik, anggun. Kulitmu semakin halus. Suaramu melembut
manis. Bagian-bagian tubuhmu terlihat menonjol, menunjukkan bentuk yang indah.
Bagaimanakah
perasaanmu melihat perubahan itu? Kaget? Terlebih, mendadak kalian merasakan
sesuatu yang juga tak pernah terjadi sebelumnya? Kau mendambakan sesosok
manusia yang dengannya harapan-harapan, fantasi-fantasi, mimpi-mimpi berlabuh?
Kau… mulai jatuh cinta?
Jangan
khawatir, cinta bukan sesuatu yang salah. Cinta itu fitrah. Seiring dengan kematangan
organ-organ dan mulai berjalannya sistem reproduksi di tubuhmu, rasa tertarik
terhadap lawan jenis pun mulai timbul. Kau akan merasakan detak jantungmu
seperti terpacu lebih kencang saat bertemu dengannya. Dadamu berdebar, buncah
oleh perasaan bahagia saat melihat kelebatan sosoknya. Aneh, perasaan rindu
kepadanya, selalu berpadu dengan rasa malu yang sangat. Kau sering susah payah
menyembunyikan perasaanmu itu, bukan hanya kepada orang lain, bahkan juga
kepadanya. Uniknya, kau selalu saja sulit melupakan wajahnya.
Di
langit-langit kamar, di layar ponselmu, di laptop, di lembaran buku, mendadak
ada raut wajahnya. Kadang, tanganmu dengan gemetar meraih pena, dan menulis
puisi cinta, atau menggambar wajahnya.
Ya, itulah
rasa jatuh cinta. Tahukah kau, saat itu, bahwa saat cinta bertandang, terjadi
perubahan komposisi hormon yang disekresi baik dari hipothalamus (bagian otak
yang mengeluarkan hormon otak / neurohormon) maupun bagian tubuh kalian yang
lain. Dopamin dan norepinephrin bertambah banyak, Phenylethylamine (PEA)
dilepaskan dan Serotonin berkurang. Apa efek yang akan kau rasakan dengan
perubahan komposisi hormone itu?
Kau akan
mengidap euforia, tergila-gila, bahagia, memuja-muja, bergairah luar biasa,
hiperaktif, overacting, excited (penuh semangat) serta obsesif. Ini adalah
kondisi orang yang siap tempur melawan apapun yang menghalangi jalannya. Kalian
siap melakukan apa saja untuk orang yang kamu cintai. Dalam sebuah syair lagu
yang ngetop di tahun 90-an, “Karena cinta, lautan berapi, pasti akan kurenang
jua.”
Tapi, adikku
yang tampan dan cantik… ingat, di dalam ajaran agama manapun, kita diwajibkan
untuk menjaga kehormatan diri. Terlebih, jika kamu beragama sama dengan saya,
Islam. Di dalam Islam, tidak ada ekspresi cinta romantik atau asmara (dalam
bahasa agama kita disebut mawaddah) antar dua orang berlawanan jenis yang halal
tanpa ada pernyataan komitmen—berupa akad nikah.
Agama kita
sangat menjaga kehormatan para lelaki dan perempuan, sehingga ekspresi cinta
itu, harus berlangsung dengan sakral, tak seperti binatang yang dimana saja,
kapan saja, dengan siapa saja, mengumbar syahwat secara bebas. Asmara harus
sejalan dengan kehendak-Nya. Jauh sebelum Robert Stenberg mengeluarkan konsep
segitiga cinta, bahwa cinta yang sempurna itu terdiri dari tiga unsur: passion
(syahwat), intimacy (keakraban) dan ikatan commitment (tanggungjawab), Kanjeng
Rasul sudah mengajarkan bahwa sepasang manusia harus mengarahkan khususnya
syahwatnya, dengan ikatan yang sangat kuat: mitsaqon gholido.
Jadi, jika
saat ini kau telah dewasa secara biologis, namun kamu belum mampu untuk berkomitmen
membentuk keluarga, menafkahi, melayani suami, bereproduksi, mendidik anak,
melindungi keluarga dan sebagainya… yang harus kamu lakukan adalah: menahan
diri.
Niatkanlah
untuk berpuasa. Ya, kau hendak berpuasa. Menjaga syahwat, sampai saatnya tiba,
saat waktu berbuka. Saat puasa, godaan datang dari segala penjuru, tetapi
karena kita ingat dengan niat kita, godaan itu akan mampu kita tepis.
Percayalah,
menjaga kehormatan diri adalah sebuah jihad. Tahukah kau, satu dari tujuh
golongan yang akan diselamatkan Allah di saat kiamat kelak, adalah seorang
pemuda yang diajak berzina oleh seorang gadis jelita, namun dia menolaknya
karena takut kepada Allah. Itupun berlaku sebaliknya jika kau seorang
perempuan.
Ini
hadisnya, adik-adikku sayang… coba cermati!
“Ada tujuh
golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah SWT pada hari yang tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya[Q1]. (1) Pemimpin yang adil; (2) Seorang pemuda yang
menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Allah SWT; (3) Seorang yang hatinya selalu
terikat pada masjid; (4) Dua orang yang saling mencintai kerana Allah,
berkumpul dan berpisah karena Allah juga; (5) Seorang lelaki yang diajak berzina
oleh wanita yang kaya dan cantik tapi dia menolaknya sambil berkata ‘Aku takut
kepada Allah’; (6) Seseorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; serta
(7) Seorang yang berzikir kepada Allah di kala sendiri hingga meleleh air
matanya[Q2] basah kerana menangis.” (Sahih Bukhari, Hadis no. 620).
Apakah kau
tak mau menjadi golongan yang mulia itu?
Ya dik… aku
tahu, menjadi remaja di zaman ini, jauuuuh lebih berat godaannya, mungkin
dibanding zaman saya saat masih remaja dahulu. Tetapi, aku yakin, kalian bisa! Bukankah
semakin kuat tantangan, maka pahala yang didapatkannya akan semakin besar?
Ayo, dik,
jaga dirimu! Aku akan sangat sedih jika mendengar berita-berita buruk terdengar
tentang kamu. Aku ingin yang hadir padamu adalah kebaikan-kebaikan. Aku selalu
berdoa untukmu.
Salam cinta
Kakakmu:
Afifah Afra
6 komentar untuk "Saat Kau Jatuh Cinta"
Ttd
Adikmu yang selalu menunggu nasihat dan ceritamu setiap hari disini.
Terimaksih mbak untuk pengingatnya, untuk semangat menjaga izzah ini :))
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!