10 Cerita Humor Ramadhan!
Apa kabar,
Sobat? Pada tahun 2015 dulu, saya bikin kuis kecil membuat cerita humor Ramadhan.
Alhamdulillah, terpilih 10 finalis yang ceritanya tercantum di bawah ini. Selamat membaca!
CERITA 1: AMNESIA
Oleh Agus Shahafi Nashshar
Sepulang main futsal, di tengah
jalan, gloprakkk, hapeku jatuh dari saku celanaku yang dangkal. Aku menepikan
kendaraan.
Apakah aku khawatir? Tidak!
Dua buah motor melaju ke arah
hapeku. Sementara hapeku masih tergeletak di atas aspal. Di malam yang sepekat
ini tentunya mereka takkan bisa membedakannya dengan aspal.
Apakah aku khawatir? Tidak juga!
Kedua motor tadi lewat, tanpa
bannya menyentuh sedikitpun hapeku. Setelah memastikan jalanan sepi, aku
mengambil hapeku. Kulihat ada goresan kecil di sudut atasnya dengan rempahan
aspal yang melekat.
Apakah aku khawatir? Tidak sama
sekali!
Aku membersihkan hapeku. Kutekan
sembarang tombol. Ternyata hapeku tidak menyala.
Apakah aku khawatir? Tetap tidak!
Kutekan tombol power. Hape
menyala. Kutekan tombol ke menu kontak, tempat ratusan nomor ponsel tersimpan.
Namun, layar hapeku tidak menunjukkan satupun nomor.
Apakah aku khawatir? Ya, Aku
mulai khawatir!
Lalu, aku ulangi langkah tadi
tapi, hasilnya tetap sama.
Apakah aku khawatir? Ya, Aku
khawatir.
Khawatir saja atau khawatir
banget?
Khawatir banget.
Memangnya apa yang aku
khawatirkan?
Aku khawatir, jangan-jangan
hapeku telah hilang ingatan.
Cerita 2: Suara yang Aku Suka
Oleh Kayla Mubara
Tiga orang pemuda sedang duduk-duduk di dekat irigasi.
Mereka sedang ngabuburit sambil menikmati suara gemericik air irigasi. Dua dari
pemuda itu tampak bangga mengungkapkan suara apa yang paling mereka suka.
Pemuda 1 : "Aku memang sangat menyukai suara air
mengalir, dan air yang jatuh ... cepluk ... cepluk." Senyumnya mengembang.
Dia melihat teman di sebelah kirinya, seolah bertanya apa suara yang disukai.
Pemuda 2 : "Aku sih suka suara air, tapi air
terjun. Aku juga suka suara angin yang agak kenceng, jadi berasa lagi main
film."
Kedua pemuda itu terus bicara, pemuda ketiga hanya
diam.
Pemuda 1 & 2 : "Kalau kamu? Suka suara apa?
Kita juga pengen tahu."
Pemuda 3 : "Aku paling suka suara Adzan Magrib.
Laper banget nih."
Pemuda 1 & 2 saling pandang. Mereka setuju dalam
hati dengan apa yang diucapkan kawannya.
Cerita 3: Tidak
Biasa
Kayla Mubara
Dua pendatang baru dari luar
daerah sedang menikmati menu buka puasa spesial di Yogyakarta--Gudeg. Satu
terlihat menikmati dengan ekspresi berganti-ganti. Di tempat kelahirannya,
lidah telah terbiasa dengan menu pedas gurih. Sedangkan kali ini, menurutnya
makanan baru yang mereka santap berbeda.
"Eh, Gun, daging ayamnya ...
enak. Manis-manis ... enak deh."
Seorang yang dipanggil Gun hanya
mengangguk. Dia sibuk dengan menu pesanan sendiri--membelah telur dengan
sendok, lalu menyisihkannya di tepi piring.
Melihat temannya membiarkan saja
telur kesukaan utuh.
"Kenapa dengan telurnya?
Biasanya kamu enggak menyisakan bagian putih telur, sekarang kok masih
menggelondong begitu?"
"Mana ada putih telurnya,
Din," jawab si Gun dengan lesu.
"Ini-nih. Ini kalau bukan
putih telur, emangnya ayam goreng?" jawab si Din.
"Apa ini putih telur? Bukan
telur cokelat?"
Din : ?
Cerita 4: Hush… Hush, Diam!
Oleh Afin Yulia
Tarawih
dari jaman ke jaman memang selalu memberi kesan. Ada saja kejadian yang membuat
saya terkenang. Seperti hari itu ketika kikik tawa bocah-bocah kecil membuat
seisi langgar kesal. Sebenarnya mereka sudah diingatkan. Dasar anak-anak,
begitu orangnya balik badan mereka ribut lagi. Hadeuh...
Satu waktu, seorang jamaah sepuh
tidak tahan. Beliau bolak-balik menoleh ke arah bocah-bocah bandel itu sambil
ber-sst ria. Karena tak digubris, kejengkelannya memuncak. Ditengah-tengah
sholat, ia berbalik dan menegur keras ,”Hush, hush...diam! Jangan berisik!
Ganggu orang sholat saja!”
Mendengar itu beberapa orang
nampak tidak tahan, mereka melipir sambil cekikikan. Lainnya mencoba bertahan.
Beberapa detik setelah salam...grr! Seluruh jamaah perempuan
terpingkal-pingkal.
Simbah keheranan, kenapa semua
orang terpingkal-pingkal. Ia tidak sadar kelakuannya tadi justru mengganggu
kekhusyukan. Gimana enggak? Sudah menegur orang dengan volume pol-polan, eh
setelah itu ia sholat kembali seperti semula. Seolah tidak ada apa-apa.
“Aih Simbah, sampun batal Mbah sholatipun
(red. Simbah sholatnya sudah batal) hahaha...” batin saya.
Cerita 5: Belajar
shaum
Oleh Ernawati
Lilys
Tragedi sahur tadi pagi membuat
Rama dan Idhan tidak bernafsu makan sahur. Mereka memilih tertidur kembali
karena dikuasai ngantuk yang amat sangat.
“Lho, makan sahur yang banyak
sebelum imsak.” Ibu Lily mengingatkan.
“Ngantuk, Bu. Nggak kuat
ngunyah.” Jawab Idhan apaadanya.
“Nanti puasa lemas kalau kurang
makan.” Kembali ibu khawatir.
“Nggak Bu, kata Pak Ustadz tidak
ada manusia yang mati karena puasa.” Jawab Rama yakin.
Ibu Lily akhirnya mempercayai kedua
putranya, yang belajar menjalankan ibadah puasa seharian dan juga bangga ada
banyak ilmu yang didapat oleh kedua putranya yang sudah besar.
“Ingatnya buka puasanya setelah…”
suara ibu terpotong.
“Setelah adzan, Bu.” Jawab Rama
dan Idhan secara kompak. Membuat ibu Lily merasa yakin anaknya sudah tahu hukum
berpuasa dan ilmu-ilmunya. Ibu Lily membiarkan anaknya tidur terlelap.
Adzan berkumandang, Rama dan
Idhan langsung menyerbu makanan. Sedang lahap menyantap, ibu datang dengan muka
pucat.
“Sudah adzan Bu, waktunya buka
puasa.” Senyum lebarRama dan Idhan
“Tapi kan ini baru adzan subuh,
Nak.” Suara ibu serak menghilang.
Cerita 6: Kebelet
Eka Nur Apiyah
Ini kisah Jojo anak SD yang mulai
belajar puasa. Mendengar Ramadhan hampir tiba hati Jojo berloncatan gembira, mirip
cacing kepanasan!
Jojo latihan niat puasa
berkali-kali agar tak keliru dengan niat wudhu soalnya sama-sama nawaitu. Dia
juga tak lupa pasang alarm untuk sahur, tiap 10 menit sekali bunyi biar gak
bablas.
Singkat cerita Jojo berangkat
pesantren kilat di sekolah, hatinya gembira mirip anak gembala. Dia bangga bisa
puasa. Hore..hore…teriaknya. Pulang pesantren kilat Jojo terlelap maklum dari
pertama berangkat pesantren kilat hati Jojo selalu berloncatan jadi ya capek!
Pukul 04.15 Jojo terbangun lalu berlari ke dapur dan makan dengan lahap tak
lupa baca nawaitu. Alhamdulillah akhirnya gak telat sahur, pikir Jojo. Melihat
Jojo makan dengan lahap si ibu terbelalak, “Katanya mau puasa sehari lha kok
jam segini kebelet buka? Maghribnya bentar lagi lho Jo.”
Jojo langsung kaget, lalu muntah
dan cacingpun keluar berloncatan gak tau tuh cacing sedih atau gembira.
Cerita 7: Khatam
Al Quran
Oleh Fathul Khair Khan (@kay_fat)
Disiang hari, ketikan ramadhan
telah memasuki hari ke dua puluh lima. terlihat dua orang anak yang sedang
asyik memegang mushaf qur'annya.
Ahmad : Duhh! Ramadhan
sudah hampir berlalu nihh, Du l:(
Abdul : Yahh iyaalah,
masa' mau tinggal teruss sih, Ahmadd!
Ahmad: Maksudnya, aku belum
khatam nihh, padahal masih di juz 20
Abdul : hehehe makanya
Mad, yang rajin dong baca qur'annya, seperti aku nih!
Ahmad : Wah hebatt
kamu Dul, memangnya sudah khatam yah?
Abdul : Iya dongg! (sambil
tersenyum kecut)
Ahmad : Memangnya
sudah berapa kali tamatnya?
Abdul : Berkali-kali
dong
Ahmad : Wahh hebatt
hebatt, bagi dong rahasianya Dul!
Abdul : Tinggal
baca aja surah al ikhlas 3x Mad, pasti sudah khatam
Ahmad : Kok
gitu sihh?
Abdul : Kan kata ustad
Juki, al Ikhlas sama dengan sepertiga alqur'an! iya kan? heheheh
Ahmad: --_--
Cerita 8: Skandal
Sandal
Oleh Senja Rin
"Sandalmu ilang lagi,
Put?" tanya Ina.
"Iya. Padahal sudah pakai
sandal paling jelek. Kok masih ada aja yang mau!"
Ina tertawa. "Mungkin
malingnya suka sama kamu."
Ini bukan hanya perkara sandal
hilang. Ina tidak tahu betapa tidak enaknya jalan kaki pulang tarawih tanpa
sandal. Orang rumah, terutama ibu pasti ngomel lagi. Meributkan harga sandal
yang tidak lebih dari duapuluh ribu itu.
"Gembok aja sandalmu,
Put," pinta ibu jengkel. Adikku dengan iseng menyorongkan sebuah gembok ke
arahku.
"Ih, Puput gak mau. Biar aja
kalau malingnya suka. Puput bisa beli lagi."
Besoknya aku pergi shalat tarawih
menggunakan sandal paling bagus yang sudah kuberi tanda besar sekali di sana.
Biar saja semua orang mengataiku aneh. Ini demi pulang pakai sandal.
KALAU MAU SANDAL INI, IZIN DULU!
NANTI AKU KASIH, KOK!
Selesai shalat tarawih, aku kaget
dengan pesan balik dari maling sandalnya.
SAYA IZIN AMBIL SANDALNYA. TERIMA
KASIH. OH YA, BISA REQUEST MEREK SANDALNYA YANG BAGUSAN LAGI, YA. KULIT BUAYA
KALAU BISA.
"Kulit buaya
gundulmu!!!"
Cerita 9: Salah Tarik
Oleh @hamdanul
Berbuat baik di bulan Ramadhan
menjadi momen yang baik untuk menambah tabungan akhirat. Biasanya kumanfaatkan
untuk membantu ibu. Kali ini ibu mengajakku berbelanja. Lebih tepatnya
membawakan belanjaan ibu.
Sedari jam sembilan pagi sampai
jam satu siang ibu masih saja pindah-pindah dari toko satu ke toko lainnya.
Ramainya pengunjung mall membuat kepalaku pusing. Apalagi sudah waktunya
sholat. Tanpa pikir panjang kutarik saja tas ibu. Belanja boleh yang penting
sholat jangan sampai lupa gumamku di hati. Tapi seolah-olah ibu tidak mau aku
ajak ke mushalla untuk sholat barang sebentar. Segera saja kubalikkan badan dan
…
“Copeeeettt…!” Teriak seorang
wanita tepat di belakangku.
Ternyata, perempuan yang kutarik
tasnya bukan ibuku…
Alamakkkkkk…
Cerita 10: Hormati Orang Yang Berpuasa!
Oleh Baslan
Syahputra
Tiba-tiba,
seorang pemuda kekar menghampiri rumah makan dengan marah.
Ucup : "Saya mau ketemu dengan pemilik rumah
makan ini. Siapa pemiliknya?" bentaknya.
Pemilik: "Sa...saya,
Pak. Ada apa ya, Pak ?" Gemetaran.
Ucup : (Sambil
mukul meja) “Bapak ini gimana sih ! Ini kan bulan puasa. Kalau jualan tutup
dong pake tirai! Hormati dong orang yang lagi puasa !" Bentaknya.
Pemilik: "Ba...baik,
Pak." (Beberapa saat kemudian, pemilik pun memasang tirai penutup)
Ucup :
"Nah, gitu dong, menghormati orang yang berpuasa. Pesan es jeruknya
satu !"
42 komentar untuk "10 Cerita Humor Ramadhan!"
Selamat ya untuk para finalis
Maaf lahir batin mbak afifah :)
Makasih ya sudah komen ^_^
Nomor 10 lucu banget, tapi saya nggak yakin orisinilitasnya... coba mbak Afra buka link ini http://www.ketawa.com/2012/08/8038-warung-makan-warteg-buka-waktu-puasa.html
Atau... mungkin yang nulis cerita nomor 10 dan yang di link tersebut sama?
Mohon klarifikasi :-)
Saya akan klarifikasi tentang hal itu. Awalnya saya pun kaget karena ada kemiripan dalam cerita saya. Saya menulis cerita itu ya mengalir-ngalir saja seraya berimajinasi. Maaf, mungkin saya kurang membaca sehingga terjadi hal seperti ini. Lain kali saya akan lebih berhati-hati dalam membuat cerita. Thanks kepada salah satu finalis, Mbak Kayla Mubara karena sudah mengingatkan saya tentang hal ini. Sekali lagi maaf. Dan kalaupun cerita saya gugur atau tidak terpilih karena masalah ini, ya ga apa-apa, ga menjadi masalah bagi saya, yang penting dari sini saya bisa belajar.
Thanks You SoMay :-D haha
Salam literasi.
Terimakasih juga buat mbak Laily Fathan atas masukannya...
Bikin senyum-senyum sendiri ngebayangin Bapaknya. Malah ngebayangin kalau aku yang jualan (Wow banget deg-degnya). Sampai ilang ngantukku, baca ulang. T O P banget. Mas Baslan Saputra, Anda cocok jadi pemenang ... two tumb!
Ternyata mendengar kata2 ustadnya klo membaca al ikhlas sama seperti membaca sepertiga Al Quran :)
* ngelesss***
jadi saya
Mohon Maaf Lahir batin kalo gitu 0_o
Sebenernya yang lain gokil, sih tapi kalu menyangkut aturan, kok... jadi menertawai diri sendiri ya >_<
Hal yang nggak pantes kalo diketawain gituh, termasuk jika Sholat ada yang keliru dilakukan oleh Imam.
cerita ke-9 yang berjudul 'Salah Tarik' bukan pengecualian namun bisa jadi introspeksi buat diri sendiri untuk berhati-hati dan tidak gegabah lagi @_@
Sukses buat semua finalis dan
Nyuwun Samudra ing Pangaksami ^_^
www.alimuakhir.com
Di No.4 Teringat kalau sholat saya ga bisa konsentrasi karena anak-anak berkaki hitam dekil berlari ke sana kemari menginjak sajadah wangi tapi saya ga berani negur karena paham sholatnya batal, tapi tetap saja nilai ibadah berkurang karena menggerutu dalam hati
No. 9 gak kebayang bagaimana nasib si "copet" bisa banget dikembangkan jadi kartun nih
Suka cerita nomor 8. Sukses membuat saya mringis pamer gigi😁. Sang empunya sendal udah saking jengkelnya lantas muncullah ide kreatif. Tetapi tak disangka si maling jauh lebih kreatif pake acara balas surat plus request pula😃. sepertinya jika cerita terus dilanjutkan akan berujung jadi surat cinta nih hehe...
gokil. keren👍
Yang sabar ya, hitung-hitung sedekah buat tuh maling😄😄
Terimakasih yang teman-teman, sudah berkunjung kesini. Maaf, tak bisa balas satu per satu komennya, tetapi insya Allah semua dibaca ^_^
he...:D
mohon maaf lahir batin bunda afifah :)
Dari 10 cerita di atas, yang nomor 7-9 mampu membuat saya nyengir. Tapi kalau harus pilih salah 1, saya vote nomer 9. Soalnya gak kebayang 'nasib' si tokoh Aku-nya gimana, heheh... :D
Terus yang nomer 10 juga lucu, tapi entah kenapa setelah membacanya saya jadi teringat akan cerita humor di sebuah surat kabar Jabotabek berinisial WK, beberapa waktu lalu. Maaf, gak bermaksud mengecilkan peluang menang kontestan nomer 10. Tapi itulah yang saya rasakan setelah membaca cerita Anda... *peace
Sekian, terima kasih :)
ERA
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!