Jangan Takut Stres!


Mari kita amati dua kasus ini!

KASUS 1: Ferry tampak kusut, kuyu, letih dan marah. Berkali-kali dia menulis sesuatu di atas kertas dan kemudian meremas-remasnya. Tak cukup diremas, tetapi juga dilemparkan ke keranjang sampah dekat kursinya. Berkali-kali dia menendang-nendang kaki meja, dan di puncak frustasinya, di bangkit dan membanting buku tebal yang sejak tadi tengah dia pelototi.

KASUS 2: Jam dinding sudah menunjukkan pukul 00.00. Bukannya mengantuk, mata Damar malah semakin terbuka lebar. Dia lahap buku tebal di depannya dengan bergairah. Sesekali dia membuat catatan-catatan di buku tulisnya. Rasa capek memang mulai terasa. Badan mulai lunglai. Tetapi, Damar benar-benar excited dengan apa yang tengah dilakukannya malam itu. Dia bergeming di tempatnya, sampai adzan subuh berkumandang.

* * *
Dua kasus tersebut, bisa jadi pencetusnya sama. Silakan tebak, kira-kira apa yang tengah mereka hadapi. Belajar untuk ujian, tugas presentasi, atau  sejenisnya. Dengan pencetus yang sama, mengapa ada dua respon yang berbeda? Keduanya sama-sama dihadapkan pada pemicu stres (stressor), tetapi, mengapa cara menghadapinya berbeda?

Menurut para pakar, stres bisa dibedakan menjadi dua, yaitu EUSTRESS dan DISTRESS (Quick & Quick,1984). 

Eustress, merupakan stres positif, stres yang kita butuhkan, stres yang konstruktif. Eustress mendorong manusia untuk meloncat lebih tinggi, berlatih lebih giat, bekerja lebih keras, melewati batas-batas normal, menjadi tidak biasa alias luar biasa. Stres semacam ini kita bergairah dan terpacu adrenalinnya. Stres semacam ini dibutuhkan agar kita semakin kuat, tahan banting dan memiliki daya tahan tinggi menghadapi berbagai topan-badai kehidupan.

Contohnya: stres saat mengejar deadline, stres saat kejar target, saat belajar jelang ujian. Stres ini akan berakhir dengan kepuasan yang luar biasa jika ternyata kita berhasil mendapatkan buah dari hasil kerja keras kita.

Distress, adalah stres yang negatif, stres buruk, bersifat merusak/desktruktif. Asal dari distress mungkin sama dengan eustress, tetapi respon kita menjadi negatif karena melibatkan emosi-emosi negatif. Misal, karena tekanan ujian, kita jadi gampang marah. Karena dikejar target, kita jadi uring-uringan dan sebagainya. Bisa juga sebabnya memang sesuatu yang membuat kita terjebak pada emosi negatif, misal pengalaman yang menyedihkan, ditipu, mengalami problematika yang berat dan sebagainya.

Bagaimana persepsi kita terhadap sebuah stressor (penyebab stres), akan sangat mempengaruhi jenis stres kita. Pribadi petarung, pemberani, bersikap terbuka, pantang menyerah, dan suka tantangan akan bisa mengelola stresnya menjadi sesuatu yang positif, meski stressor yang dihadapi termasuk berat. Sementara, pribadi yang manja, kurang fleksibel, tertutup, gampang menyerah, penakut, takut bertarung dan tak suka tantangan, akan sangat mudah merespon negatif stresor, seringan apapun.

Di contoh kasus di atas, meski stressor-nya sama, ternyata sikap Damar dan Ferry berbeda. Apa yang dialami Damar adalah EUSTRESS, sedang yang dialami Ferry adalah DISTRESS. Hal tersebut disebabkan karena Damar dan Ferry memiliki persepsi yang berbeda terhadap stressor. Persepsi dibentuk dari pengalaman hidup, yang mayoritas diperoleh lewat stimulus yang diterima panca indera. Damar, yang mungkin memiliki kepribadian positif, menganggap hidup adalah perjuangan, sehingga perlu dihadapi dengan semangat dan full power. Sementara, Ferry, bisa jadi memiliki kepribadian negatif, menganggap hidup adalah parade kemalasan dan bersantai-santai.

Ayo, jadi pribadi yang tangguh!
Hidup ini terlalu keras untuk dihadapi dengan kelembekan.

@afifahafra79

4 komentar untuk "Jangan Takut Stres!"

Comment Author Avatar
makasih banyak mba afra remindernya :)
Comment Author Avatar
Sama-sama :-) mari saling mengingkatkan
Comment Author Avatar
waahhh, pengetahuan baru ttg stress. makasih mbak :)
Comment Author Avatar
Terimakasih juga, sudah mampir dan ninggalin jejak :-)

Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!