Mengatasi Problem “Kakak Cemburu Pada Adik Bayi”
Mama Fiki sedih bukan kepalang. Setelah adiknya lahir, sikap
Lala, puteri sulungnya berubah 180 derajat. Lala yang biasa ceria, penuh kasih
sayang, senang menyanyi dan menari, kini cemberut dan suka marah-marah.
Celakanya, Lili, adik bayinya yang baru berumur sebulan, beberapa kali jadi
sasaran kemarahannya. Lala merasa cemburu!
Pernahkah Anda merasakan hal yang sama dengan kejadian yang
menimpa Mama Fiki? Ada beberapa trik agar kakak merasa siap dengan kehadiran
sosok baru dalam rumahnya tanpa merasa terancam kehilangan kasih sayang dan
kesempatan bermanja-manja dengan orang tuanya.
Pertama, pastikan kita tidak mengabaikan hak-hak sang kakak.
Kadang, karena terlalu sibuk dengan urusan adik baru, kita serahkan semua
urusan si kakak pada suami atau pembantu. Padahal, seorang mama, jelas tak akan
tergantikan kepada siapapun. Sempatkan waktu khusus untuk si kakak. Misal,
ketika adik sedang tidur, datangilah kakak, lalu main bersama. Anda bisa
berbagi peran sementara dengan suami atau pembantu, mintalah mereka menjaga si
bayi untuk beberapa saat, dan datangilah si kakak, lakukan kebiasaan seperti
dahulu, sebelum adik bayi lahir.
Kedua, ajaklah si kakak untuk melakukan dialog dari hati ke
hati. Misal, sambil memeluk, kita berkata padanya, meminta maaf, lalu sampaikan
mengapa saat ini Mama tidak bisa lebih banyak bermain dengannya. Katakan, bahwa
adik bayi masih kecil, masih butuh ASI dan lebih pelukan agar bisa tumbuh
dengan baik. “Nanti kalau adik cepat besar, kakak bisa punya teman bermain,”
begitu kurang lebih.
Ketiga, libatlah kakak dengan cara menyenangkan untuk bisa
membantu si adik. Misal, saat kita memberesi popok kering adik, kita ajak kakak
main lipat-lipatan. Atau saat kita memandikan si bayi, si kakak ikut bantu
menciprati kaki adik dengan air. Biasanya, anak akan sangat senang, karena
selain bisa bermain, dia juga bisa dekat dengan Mama tercinta, sekaligus mulai
tercipta perasaan sayang si kakak terhadap adiknya.
Keempat, bangunlah perasaan dekat antara si kakak dengan si
adik. Hal tersebut bisa dimulai saat kehamilan. Ceritakan pada adik, bahwa Mama
sedang hamil, lalu biarkan si kakak mengelus-elus perut Mama dan
memanggil-manggil adik , sampai dia merasakan ada gerakan dari janin dalam
kandungan Anda. “Wah, itu adek menjawab panggilan kamu, sayang. Adek sayang
sama kamu.” Setelah janin berusia 6 atau 7 bulan, janin dalam perut ibu hamil
sudah mampu mendengar dengan baik dan merespon stimulus yang diberikan
kepadanya.
Kelima, ketika Anda sedang mengeloni atau memberi ASI si
adek, biarkan kakak tiduran manja di dekat Anda. Misal kepala di atas pangkuan.
Anda juga bisa bercerita kepada si kakak, sambil juga aktif melibatkan si bayi.
Itulah lima cara agar si kakak tidak cemburu dan
memperlakukan si adik sebagai sasaran kemarahan dan perasaan tak diperhatikan
oleh orang tua. Intinya, ketika kita melahirkan lagi, kakak-kakak yang sudah
ada tetaplah anak-anak kita yang juga butuh sentuhan kasih sayang. Perhatikan
mereka, dan jangan sekali-kali justru mengucapkan hal-hal yang menyakitkan
mereka, seperti, “udah sana pergi, jangan ganggu Mama dan adik. Main sana sama
Papa!”
Wah, bisa barabe jika si kakak merasa sakit hati.
Posting Komentar untuk "Mengatasi Problem “Kakak Cemburu Pada Adik Bayi”"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!