Sangkuriang Jatuh Cinta Kepada Dayang Sumbi Gara-Gara Daun Ini?
Tanaman di belakang kami, itulah Pohon Manarasa, yang bisa tumbuh besar dengan daun muda yang sedap digunakan sebagai lalapan. |
Meski jam telah menunjukkan pukul 12 siang, udara di kawah Tangkuban Perahu terasa sejuk. Angin berhembus, menebarkan bau belerang. Namun, karena sudah terbiasa dengan bau tersebut, saya memilih untuk menurunkan masker yang saya pakai. Ahaa… terasa lebih lega dan nyaman.
Luar biasa menakjubkan keindahan lokasi Tangkuban Perahu
itu. Selain kawah yang terletak di cekungan mirip telaga, hamparan batu-batu
putih yang tersusun alami secara vertical, ada lagi yang cukup menyantap
perhatian saya. Yaitu jajaran pohon-pohon dengan pucuk berwarna merah keunguan
yang banyak tumbuh bahkan mendominasi lokasi tersebut. Awalnya, saya kira itu
pohon pucuk merah. Ternyata bukan.
“Itu pohon Manarasa, Teh,” jelas sopir shuttle car
yang mengangkut kami dari tempat parkir menuju jalan menanjak hingga kawasan
kawah, dengan logat Bandung yang khas. “Itu daunnya enak kalau dimakan masih
muda. Bikin awet muda.”
Mendadak ingatan iseng saya melayang pada kisah Dayang Sumbi
dan Sangkuriang. Jangan-jangan, Dayang Sumbi menjadi terlihat awet muda karena
makan daun Manarasa. Sehingga Sangkuriang, sang anak yang sudah terpisah
belasan tahun menjadi pangling dan jatuh cinta saat bertemu dengan ibunya yang
dikira gadis remaja yang cantik jelita.
Pohon Manarasa |
Setelah saya mencoba mencari-cari informasi, ternyata memang
ada anggapan bahwa daun Manarasa, khususnya yang masih muda, jika dikonsumsi
sebagai lalapan pelengkap makanan, akan membuat kita awet muda. Penasaran, saya
pun mencoba membuka-buka berbagai referensi.
Manarasa ternyata adalah sebutan masyarakat sekitar
Tangkuban Perahu untuk menyebut nama pohon tersebut. Manarasa lebih dikenal
dengan nama Cantigi Gunung. Nama ilmiahnya Vaccinium varingifolium,
masih satu genus dengan blueberry. Pohon Cantigi bisa tumbuh di kawasan yang
ekstrim, semisal daerah dengan kadar belerang yang tinggi seperti di kawah
tangkuban perahu. Pohon Cantigi juga bisa tumbuh di ketinggian, karena akar dan
kayunya sangat kuat, para pendaki gunung sangat tertolong dengan pohon
tersebut, yakni menjadikan pohon tersebut sebagai pegangan dan menjaga saat
tergelincir. Keberadaan pohon Cantigi juga membuat pegunungan tinggi tidak
mudah longsor.
Betulkah daun Cantigi bisa membuat awet muda? Yang jelas,
Cantigi memiliki kandungan antosianin yang tinggi, yang terlihat dari buahnya
yang berwarna biru keungu-unguan, yang merupakan tanda adanya kandungan
antosianin (Andersen dan Markham, 2006)[1].
Antosianin adalah pigmen berwarna merah, ungu, dan biru yang terdapat di
tanaman. Antosianin adalah senyawa yang bersifat antioksidan, alias mampu menghambat
berbagai reaksi oksidasi. Sebagaimana kita tahu, banyak sekali penyakit muncul
disebabkan karena adanya serangkaian reaksi oksidasi pada tubuh.
Penuaan dini, merupakan efek dari terlalu banyaknya reaksi
oksidasi pada tubuh kita. Maka, memakan banyak makanan-makanan yang mengandung
senyawa antioksidan, merupakan solusi yang baik agar kita tetap terlihat awet
muda, cantik/ganteng, segar dan menarik. Terlebih, kandungan belerang pada daun
Cantigi yang tinggi, juga membuat tubuh menjadi lebih sehat karena terhindar
dari banyak serangakan kuman penyebab sakit.
Sekarang, Anda percaya mengapa Dayang Sumbi terlihat awet
muda seperti gadis remaja, sehingga anaknya sendiri pun jatuh cinta kepadanya?
[1]
Andersen & Markham. 2006. Flavonoids: Chemistry, Biochemistry, and
Applications. CRC Press Taylor & Francis Group. New York.
Posting Komentar untuk "Sangkuriang Jatuh Cinta Kepada Dayang Sumbi Gara-Gara Daun Ini?"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!