Widget HTML #1

Berbagai Fakta Penting dan Unik Tentang Pilkada 2018 yang Wajib Anda Ketahui

gambar: tribunnews
Pada hari Rabu 27 Juni 2018, Indonesia menggelar hajatan spesial, yaitu Pilkada Serentak 2018. Mengapa saya sebut ini hajatan spesial? Ya, karena ini adalah Pilkada Serentak yang terbesar dalam sejarah Indonesia. 

Menurut data dari ANTARANEWS, ada 7 gelombang Pilkada Serentak dari tahun 2015 hingga 2017, yaitu:

Gelombang 1: Desember 2015
Gelombang 2: Februari 2017
Gelombang 3: Juni 2018
Gelombang 4: 2020
Gelombang 5: 2022
Gelombang 6: 2023
Gelombang 7: 2027 

Nah, mulai 2027, Pilkada akan berlangsung secara serentak meliputi seluruh provinsi, kota dan kabupaten seluruh Indonesia, dan akan terulang setiap 5 tahun.

Tahukah Anda? 

Berdasarkan hasil pleno KPU, jumlah total pemilih di Pilkada Serentak 2018 mencapai 152.067.680, padahal pemilih tetap untuk Pemilu Legislatif 2014 hanya sekitar 185.826.024. Jadi, sekitar 80% pemilih seluruh Indonesia mengikuti Pilkada 2018 wajar kan, kalau suhunya panas banget?

Dengan data ini, hasil Pilkada Serentak 2018 bisa dikatakan merupakan 80% gambaran Pileg/Pilpres yang berlangsung secara nasional 2019 kelak. Hasil Pilkada 2018 jauh lebih akurat dari survey manapun untuk memprediksi apa yang terjadi pada 2019. 

Pilkada tahun ini diikuti oleh daerah-daerah yang merupakan lumbung suara, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Totalnya, ada 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. Luar biasa, bukan?

Karena inilah, hampir semua kekuatan politik di Indonesia, berjuang mati-matian untuk bisa meraih suara sebanyak mungkin. Karena hasil #Pilkada2018 sangat penting untuk pijakan menuju Pileg/Pilpres 2019. 

Panasnya Pilkada 2018 bahkan mengalahkan gebyar Piala Dunia 2018 hehe. Buktinya, medsos sepi-sepi saja membincangkan hajatan 4 tahunan ini, sementara kalau bicara Pilkada, semangatnya luar biasa. Padahal, biasanya kan riuh bukan main.

Namun, semoga kita bisa tetap mempertahankan kedamaian, persahabatan, dan keutuhan bangsa ini. Jangan sampai tenun kebangsaan tercabik untuk suatu hal yang berorientasi pada jangka pendek.

Ingat, jangan Golput! Mari resapi perkataan Berthold Brecht (1898 – 1956), seorang sastrawan Jerman ini: 

"Buta yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bodoh sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional yang menguras kekayaan negeri."

Selamat mencoblos! 

Posting Komentar untuk "Berbagai Fakta Penting dan Unik Tentang Pilkada 2018 yang Wajib Anda Ketahui"