Skill yang Paling Mahal! Apakah Itu?
Suatu hari, seorang pengusaha ternama membuka lowongan untuk sebuah posisi manajer di kantornya. Ada 3 kandidat yang diwawancarai. Pertama, seorang mantan manajer dari sebuah perusahaan ternama, yang baru resign karena suatu alasan. Performa kerjanya, klaimnya sih bagus, pengalaman sangat oke, jam terbang tinggi. Siap pakai pokoknya.
Kandidat kedua, lulusan perguruan tinggi luar negeri dengan IPK 4,0. Luar negerinya tentu yang bonafid. Dan IPK sempurna menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang nyari tanpa cacat cela. Kuliah di dalam negeri saja mungkin sedikit orang yang mampu mengantongi nilai sempurna.
Terakhir, seorang pemuda lulusan universitas biasa. Sekilas, tak ada yang terlalu istimewa darinya. Namun, tak disangka, kandidat terakhir inilah yang dipilih oleh sang pengusaha.
Sontak semua menanyakan alasan sang pengusaha. Kok bisa, sih?
Jawab si pengusaha, "Saya memilihnya karena dia menguasai skill yang paling mahal."
Pembaca, kisah di atas hanya rekaan saya belaka, meski pada praktiknya, banyak juga kejadian yang mirip dengan peristiwa tersebut. Atau, jangan-jangan Anda justru pernah mengalami sendiri. Saya hanya ingin membuat sebuah ilustrasi tentang: SKILL YANG PALING MAHAL.
Apa itu skill yang paling mahal? Ternyata pemuda itu memiliki sikap mau belajar, rendah hati, jujur, terbuka terhadap kritik, pekerja keras, tahan banting dan sebagainya. Skill itu, lazim disebut sebagai soft skill.
Ada dua jenis skill, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill adalah ketrampilan dalam ilmu pengetahuan berbasis kognisi. Hard skill biasanya terkait dengan kemampuan akademik atau teknis. Terampil di depan komputer, pandai matematika, cakap berbahasa, canggih memprogram, menarik dalam mendesain dan berbagai keterampilan sejenis, disebut hard skill.
Sedangkan soft skill adalah ketrampilan dalam masalah sosial, emosi, psikis, karakter dan sebagainya. Kepemimpinan, semangat, kejujuran, kreativitas, manajemen waktu, kegigihan, kepandaian berkomunikasi serta berbagai elemen yang saya sebut di atas, merupakan contoh-contoh dari sotfskill.
Kita sering mendewakan hard skill. Anakku, lho, IPAnya seratus, matematika seratus, dan sebagainya.
Tetapi, dalam kehidupan, banyak riset membuktikan bahwa soft skill memegang peranan yang paling penting dalam kesuksesan seseorang dan tim. Meskipun begitu, mendeteksi softskill seseorang, seringkali tak mudah, sebab, apa yang tertuang di dalam biodata seseorang, biasanya lebih mengacu pada hardskill semata. Oleh karena itu, dalam dunia kerja, biasanya ada wawancara.
Hard skill penting dan perlu kita pelajari dengan mendalam, tetapi membangun soft skill tak kalah penting. Ada baiknya para orang tua tak sekadar mengejar kepintaran anak secara akademis, tetapi juga aktif menempa kepribadian putra-puterinya. Berorganisasi, bergaul dengan teman, terjun dalam masyarakat, adalah cara yang cukup efektif untuk membangun soft skill anak-anak kita.
2 komentar untuk "Skill yang Paling Mahal! Apakah Itu?"
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!