Widget HTML #1

Quotes Persahabatan, Cinta, Kehidupan dan Motivasi Afifah Afra Bag #4



Alhamdulillah, 60 quotes saya sudah tayang di blog saya dalam 3 posting sebelumnya. Sebenarnya hanya quotes sederhana, yang saya himpun dari posting-posting saya di media sosial, khususnya Twitter. Silakan kalau punya akun Twitter, bisa follow: twitter.com/afifahafra79 :-) 

Segala sesuatu yang berserak, hampir pasti akan mudah hilang, terbang terbawa angin bak debu-debu. Maka, saya masih mencoba berkomitmen untuk mengumpulkan yang berserak itu. Apapun yang terhimpun, akan menjadi sebuah rumpun. Namanya rumpun, pasti lebih kuat dan memberi manfaat, ketimbang sebatang padi yang tumbuh sendirian.

Saya tidak mengekslusifkan quotes ini, silakan saja pakai untuk apapun. Mau dicantumkan sumber boleh, tidak pun tak mengapa. Tak perlu izin. Silakan saja!

61. Gelar mungkin seberapa ijazah yang kita kumpulkan. Hafalan adalah seberapa banyak yang tersimpan di ingatan. Tetapi, ilmu adalah seberapa banyak yang kau manfaatkan untuk kebaikan.

62. Banyak orang memuja senja, padahal fajar tak kalah segar. Hanya saja, bangun di waktu pagi memang tak mudah, kecuali bagi pejuang subuh nan gagah.

63. Agama telah ribuan tahun terbukti mampu mengatur manusia, bagaimana mungkin masih ada yang meragukannya?

64. Menikah itu ibadah. Menikah itu separuh agama. Carilah rujukan tentang pernikahan kepada orang yang mengerti agama, agar ibadah kita sempurna.

65. Zaman sekarang, menjadi independen saja tak cukup. Kita harus interdependensi, karena itu syarat penting untuk berkolaborasi. Bagaimana cara berkolaborasi yang efektif? Menikahlah, dan berkolaborasilah dengan pasanganmu.

66. Apakah religiusitas berkorelasi erat dengan aktualisasi diri? Bisa jadi. Tetapi, benar-benar religius dan terlihat religius itu berbeda. Banyak orang yang knowing, tetapi belum loving, apalagi doing, termasuk dalam urusan agama.

67. Awal kebahagiaan, ada pada penerimaan. Menerima kondisi diri, pasangan, teman, keadaan, lingkungan, dan seterusnya, dengan apa adanya. Memahami bahwa di setiap kelebihan, pasti ada kekurangan. Di setiap kekurangan, pasti ada kelebihan.

68. Meskipun kau serbabisa, multitasking, pilihlah satu atau dua saja kegiatan yang paling kau kuasai untuk kau tekuni. Agar fokus. Agar energimu tidak tersebar kemana-mana. Terlalu banyak kerjaan, justru akan membuatmu tak mempunyai prestasi apa-apa.

69. Kita berdoa meminta dijadikan sebagai orang sabar. Lalu bertubi-tubi persoalan mendatangi kita. Itu pertanda doa kita hendak dikabulkan. Tetaplah berdoa, mohon kekuatan agar bisa lulus ujian dan menjadi sosok penuh kesabaran. Itu tak mudah, tapi sudah banyak yang bisa melewati.

70. Cinta itu, terkadang hanya bermakna: memutuskan membuka diri, menyediakan ruang hati untuknya, dan mempersilakan dia memasuki ruang itu. Ya, sesederhana itu.

71. Dalam hidup, ada hal-hal prinsip atau baku, ada hal-hal yang nisbi atau relatif. Hal baku, sifatnya tsawabit: mutlak, pasti, tak boleh goyah. Bak minyak dan air, tidak mungkin bercampur. Dalam masalah yang prinsip, kita perlu tegas. Namun dalam masalah yang relatif, bukalah pintu maaf, toleransi dan saling menghormati seluas-luasnya. Bersikaplah lebih legawa terhadap hal-hal yang sifatnya relatif. 

72. Jika dia tak sempurna, pun begitu diri kita. Dengan orang terdekat, jangan berposisi seperti batu dengan batu, bergesekan sedikit saja menimbulkan luka. Jadilah seperti pegas, bisa saling fleksibel satu sama lain.

73. Kamu tidak lantas jadi hebat hanya gara-gara dilahirkan dari keluarga hebat. Peluangmu untuk hebat mungkin lebih besar. Tapi untuk menjadi dirimu yang hebat: kamu perlu berjuang!

74. Jangan merasa besar karena ayahmu, karena ibumu, karena nasabmu, karena orang-orang hebat di sekitarmu. Jadilah dirimu sendiri. Bahkan jika dirimu sudah besar pun, tetaplah jangan merasa besar. Karena di atas langit masih ada langit. Hanya Allah SWT yang Maha Besar.

75. Kami hanya lidi-lidi berserak, butuh tali untuk mengikat agar kuat. Kami bukan sebatang kayu yang kokoh untuk bisa bermakna sebagai diri sendiri. Ya, kami hanya lidi-lidi. Kami butuh bersatu.

76. Seringkali, kehidupan hanya dimaknai dua hal: beramal baik sebanyak-banyaknya, dan ikhlas.

77. Tak bisa dipungkiri, banyak praktik menyimpang mengatasnamakan agama. Terapkan agama dengan sebaik-baiknya, sehingga orang akan yakin dengan keandalan agama sebagai jalan hidup kita.

78. Seorang pemimpin bisa menaklukan manusia dengan tiga cara: membebaninya dengan ketakutan, memanjakannya dengan harapan, atau menggerakannya dengan cinta.

79. Aku menjadi begini karena pendidikan yang salah. Aku menjadi begitu karena lingkungan buruk. 
Oke, untuk mendiagnosis permasalahan, boleh-boleh saja.
Tapi, manusia diberikan akal, kehendak, fitroh dll untuk berproses menjadi lebih baik.
Kita bukan anjing dalam eksperimen Pavlov!

80. Yang membuat sakit hati lama sembuhnya adalah... karena kau menikmatinya. Bahkan kadang menggaraminya dengan sengaja.

81. Saya jadi mengerti, kenapa para sesepuh selalu menasihati, bahwa jalan meraih kesejatian tak selalu diliputi kesenangan. Seringkali berliku, mendaki, kepayahan. Tapi, selama sudah komitmen, mari ditempuh. Kata Neil Strauss, "Without commitment you cannot have depth in anything.”

82.Tidak sinkronnya doa dan rasa adalah...
Ingin suami mujahid, istri mujahidah
Begitu ngerasa repotnya ditinggal dakwah
Sudah merasa resah, gundah dan marah

83. Kemiskinan karena malas hanya sedikit. Kemiskinan karena dimiskinkan sistem, ini mayoritas. Ada ketimpangan yang mestinya tidak diatasi sekadar dengan kalimat: syukuri apa yang ada ...

84. Orang bahagia adalah orang yang mengerjakan apa yang dia suka.
Orang komitmen adalah orang yang mengerjakan yang wajib dia kerjakan, suka ataupun tak suka.
Kadang hidup tak selalu bahagia, tapi komitmen harus selalu!

85. Terlalu sering mengomentari hal-hal di sekitar kita, sering menjebak kita pada penilaian yang dangkal. Pahami dulu segala sesuatu dengan mendalam, lalu jika ada sesuatu yang dianggap kurang tepat, sampaikan kritik tepat dari "jantung" permasalahannya.


Posting Komentar untuk "Quotes Persahabatan, Cinta, Kehidupan dan Motivasi Afifah Afra Bag #4"