5 Fakta Unik Tentang Kemerdekaan RI
Setiap 17 Agustus, kita memperingati hari kemerdekaan negara kita. Meski sekarang sudah bulan Oktober, semangat kemerdekaan masih kita rasakan. Beberapa sisa-sisa perayaan HUT RI masih tampak di komplek perumahan saya, seperti cat putih di kanan kiri jalan, bahkan ada hiasan-hiasan lampu dan bendera merah putih yang belum dilepas.
Terlepas dari riuhnya perayaan HUT RI, ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum Sobat ketahui tentang hajatan tahunan negara kita tercinta ini. Apa saja?
Belanda Baru Mengakui 17 Agustus Sebagai Hari Kemerdekaan RI
Tahukah Sobat, bahwa meski sudah 78 tahun Indonesia merdeka, ternyata Belanda baru mengakui bahwa 17 Agustus 1945 merupakan hari kemerdekaan kita pada tahun ini, lho. Selama ini, Belanda selalu bersikeras menolak hari bersejarah tersebut sebagai hari lahir bangsa kita. Namun, lama-lama, akhirnya Belanda pun menerima kenyataan. Mereka pun mengakui! Pengakuan tersebut disampaikan oleh Mark Rutte, perdana menteri Belanda pada tanggal 14 Juni 2023.
Sebelum ini, Belanda bersikukuh bahwa kemerdekaan RI adalah 27 Desember 1949, yakni tanggal pelaksanaan Konferensi Meja Bundar. Jadi, sebelum peristiwa KMB, termasuk saat terjadi perang kemerdekaan, Belanda mengklaim mereka masih menguasai wilayah Indonesia, dan menyebutkan bahwa para tokoh pahlawan kemerdekaan kita sebagai ekstrimis, serta presiden, wakil presiden dan jajaran kabinet di masa itu sebagai ilegal.
Nyebelin, ya?
Kemerdekaan RI diproklamasikan oleh Jomblo
Jomblo ternyata punya peran penting dalam kemerdekaan negara kita tercinta, lho. Apakah kamu sudah tahu fakta unik dan seru seputar Proklamasi Kemerdekaan RI ini? Jomblo tak selalu identik dengan mental galau. Jomblo juga banyak yang berprestasi, lho. Bahkan, di sederetan tokoh yang berperan dalam kemerdekaan negara kita tercinta ini, ternyata banyak yang berstatus jomblo? Tak percaya? Coba simak deretan para jomblo berikut ini.
Bapak proklamator kita, drs. Mohammad Hatta, ternyata bertekad untuk tidak menikah dahulu sebelum Indonesia merdeka. Padahal, pahlawan yang dikenal dengan nama Bung Hatta itu lahir pada 12 Agustus 1902, jadi saat merdeka, beliau sudah berusia 43 tahun. Cukup tua, ya?
Selain Bung Hatta, ada juga tokoh yang sangat berperan dalam kemerdekaan Indonesia, yaitu Sutan Syahrir, alias Bung Syahrir. Sutan Syahrir memang bukan jomblo dalam artian lajang. Beliau pernah menikah dengan gadis Belanda, yaitu Maria Johanna Duchteau. Akan tetapi, dikutip dari pernikahan Maria dan Sjahrir dibatalkan pada 5 Mei 1932 oleh aparat, dan Maria dipulangkan ke Belanda. Jadi, saat proklamasi kemerdekaan RI, status Sutan Syahrir dalam keadaan sebagai duda.
Saat Membacakan Proklamasi, Bung Karno dalam Keadaan Sakit
Sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno, dalam buku “Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” yang disusun oleh Cindy Adams, saat proklamasi berlangsung, ternyata Bung Karno sedang sakit. Sakit itu sudah diderita beberapa hari sebelum proklamasi. Ditambah dengan suasana tegang menjelang proklamasi, serta rapat-rapat yang menuntut untuk begadang, kondisi Bung Karno benar-benar drop. Pukul 6 pagi, setelah lembur semalaman untuk mempersiapkan proklamasi, Bung Karno memejamkan mata sekitar jam 06.00, dan jam 09.30, ketika demamnya turun, dia pun keluar, menemui ratusan pejuang yang sudah siap melakukan proklamasi kemerdekaan RI.
Konon, saya pernah mendengar cerita, saat Bung Karno sakit demam, beliau diberi madu Yaman yang sangat terkenal dan mujarab. Sangat mungkin itu terjadi, karena para tokoh Arab dari Yaman saat itu memang sangat mendukung proklamasi kemerdekaan RI. Syekh Faradj bin Said Anwar Martak, seorang pengusaha asal Arab Yaman, disebut-sebut merupakan pemilik rumah di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 yang dijadikan tempat pembacaan proklamasi kemerdekaan. Rumah itu beliau hibahkan untuk perjuangan bangsa dan negara.
Proklamasi Terjadi Pada Saat Bulan Ramadhan
Ternyata, proklamasi 17 Agustus 1945 terjadi pada saat bulan Ramadhan. Hari diproklamasikannya kemerdekaan kita itu bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 H, pada hari Jumat. Hari yang sangat indah dan memiliki keutamaan sangat besar dalam perspektif agama Islam. Hadirin yang berada di acara proklamasi yang beragama Islam, kebanyakan sedang beribadah puasa.
Penyusunan Teks Proklamasi Dilakukan di Rumah Tentara Jepang
Meskipun Jepang merupakan bangsa penjajah, beberapa petinggi Jepang ternyata bersimpati terhadap perjuangan bangsa kita. Salah satunya adalah Laksamana Maeda. Sungguh menarik, karena peristiwa penting bersejarah, yakni penulisan naskah proklamasi, ternyata justru berlangsung di rumah salah seorang tentara Jepang yang semestinya menjadi musuh bangsa Indonesia. Laksamana Muda Tadashi Maeda merupakan seorang tentara Jepang yang diam-diam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pada saat itu, Bung Karno dan Bung Hata membutuhkan mesin ketik untuk mengetik teks proklamasi yang sangat legendaris itu. Mereka bermaksud meminjam kepada Laksamana Maeda. Karena tidak memiliki mesin ketik, asisten Laksamana Maeda, Satsuki Mishima, meminjam mesin ketik dari Kantor Perwakilan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine).
Itulah 5 fakta-fakta unik tentang kemerdekaan RI yang perlu kita ketahui bersama. Ternyata, di balik sejarah kemerdekaan negara kita yang begitu sakral, terdapat beberapa hal yang menarik, bukan?
Posting Komentar untuk "5 Fakta Unik Tentang Kemerdekaan RI"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!