Widget HTML #1

Empty Love Dalam Rumah Tangga, Jangan Anggap Enteng!


Beberapa hari yang lalu, saya berdiskusi panjang lebar dengan seorang sahabat dengan tema yang cukup sensitif: empty love dalam rumah tangga. Apakah itu empty love atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai cinta yang kosong, atau cinta yang hampa? Cinta yang hampa adalah interaksi dua orang yang terikat secara komitmen, namun tidak lagi memiliki perasaan cinta, baik cinta secara passion (gairah), maupun cinta secara intimacy (keakraban). 

Jadi, Sobat Pembaca, menurut teori Segitiga Cinta (The Triangular Theory of Love) dari psikolog terkenal Robert J. Stenberg, cinta yang sempurna, sebenarnya merupakan gabungan dari 3 aspek, yaitu komitmen (commitment), gairah (passion), dan keakraban (intimacy). Komitmen adalah perjanjian, atau ikatan yang biasanya disertai dengan hak dan kewajiban, do and don't, berbagai aturan-aturan yang disepakati bersama, dan sebagainya. Kata disepakati bersama ini perlu digaris bawahi, ya. Sebab, kalau tidak ada kesepakatan, berarti pemaksaan, dan pemaksaan itu bukan sebuah komitmen, tetapi penjajahan, dominasi, atau justru perbudakan.

Gairah adalah ketertarikan secara fisik, keinginan untuk mengekspresikan perasaan suka dengan hal-hal yang biasanya berkaitan dengan masalah seksualitas, seperti mencium, memeluk, dan hubungan seksualitas yang tentu disertai dengan hasrat. Mencium atau memeluk belum tentu sebuah passion. Seorang ibu kan juga sering memeluk anaknya, atau kakak mencium pipi adiknya. Ciuman atau pelukan yang tidak disertai dengan ketertarikan seksual, bukanlah bagian dari passion, tetapi mungkin sebuah ekspresi kasih sayang, rasa akrab atau kedekatan, atau intimacy.

Berdasarkan tiga aspek yang mengkonstruksi atau membentuk cinta yang sempurna (consummate love) itu, cinta terbagi menjadi beberapa jenis. Ada cinta yang mampu mengumpulkan tiga aspek sekaligus, ya itu yang disebut cinta sempurna. Pasangan suami istri yang berbahagia, sangat mungkin memiliki tipe cinta semacam ini.

Ada cinta yang hanya menggabungkan dua unsur saja, misal cinta sepasang sahabat akrab atau bestie, yang menggabungkan komitmen dan keakraban. Cinta sepasang kekasih yang masih pacaran, memadukan gairah dan keakraban, tapi mungkin belum mau terikat kewajiban, atau komitmennya belum sekuat orang yang telah menikah. Ada juga yang cuma satu aspek saja. Misal cinta seorang seseorang kepada sahabat yang tak terlalu dekat, yang hanya sekadar akrab, tapi belum terikat dengan attachment yang kuat.

Nah, empty love adalah salah satu jenis cinta yang hanya dibangun oleh satu aspek saja, yaitu komitmen. Mereka terikat dalam satu komitmen, saling menghormati, saling memberikan hak dan kewajiban, tetapi semua berjalan dengan tanpa rasa akrab ataupun gairah. Hambar, kosong, makanya disebut sebagai empty love.

Teori Segitiga Cinta dan Posisi Empty Love

Mengapa bisa terjadi empty love? Ada beberapa sebab. Pertama, bisa jadi mereka membuat komitmen, namun tidak secara sukarela. Misal, sepasang suami istri yang  menikah karena paksaan, dijodohkan tanpa persetujuan dan sebagainya. Sebenarnya, tak ada rasa passion ataupun intimacy, namun karena rasa takut, terpaksa, atau mungkin ada niat-niat lain, seperti ingin mencari harta kekayaan, status sosial dan sebagainya, maka mereka pun mencoba membangun sebuah ikatan komitmen.

Kedua, bisa juga empty love terjadi pada pasangan yang pernah saling mencintai, namun lama-lama hubungannya semakin hambar, sehingga hanya tersisa saling membutuhkan namun dalam ranah pemenuhan hak dan kewajiban belaka. Sang suami sudah merasa tak sayang, tapi dia butuh dimasakkan istri, butuh rumahnya dirapikan, anak-anaknya diasuh, dan sebagainya. Sementara sang istri juga sebenarnya sudah mulai bosan, tetapi dia tergantung pada nafkah suami, perlindungan, dan tentu menjaga nama baik keluarga.

Ketiga, empty love juga bisa terjadi pada pasangan yang menikah dengan suka rela, tidak ada keterpaksaan dan kesadaran penuh tentang adanya hak dan kewajiban, namun tidak menjadikan cinta sebagai hal yang penting. Mungkin menikah karena ingin sekadar mendapatkan keturunan, karena alasan ideologi dan sebagainya.

Mau sebab pertama, kedua ataupun ketiga, empty love itu sangat berbahaya. Komitmen memang suatu hal yang sangat penting. Ketika Anda memiliki rumah tangga tipe empty love namun terus bertahan, berarti anda dan istri sangat keren, sebab bisa bertahan dengan hanya bertumpu pada satu tiang komitmen. Namun, tipe rumah tangga empty love ini ibarat sebuah bangunan rumah yang rapuh, sangat mudah ambruk. Jika teman-teman merasakan bahwa rumah tangga yang sedang dijalankan adalah tipe ini, sepertinya perlu me-refresh kembali ikatan cinta tersebut. 

Bagaimana Mengupayakan Cinta Sempurna?

Rumah tangga yang bahagia, tentunya harus dalam bentuk cinta sempurna (consummate love) yang memadukan 3 unsur di atas. Seringkali, kita melihat tipe rumah tangga dengan model cinta companionate love. Ada keakraban, ada komitmen, tapi nyaris tanpa gairah atau interaksi seksual yang cukup. Ini mirip sekali dengan persahabatan Anda dengan bestie Anda, kan? Model cinta ini mungkin terjadi pada pasangan yang telah memasuki usia senja. Namun, pada pasangan yang masih muda dengan hasrat yang masih tinggi, tipe cinta ini juga tetap kurang sempurna.

Cinta, kata banyak pakar, sebenarnya bukan kata kerja pasif, namun aktif. Cinta bisa diupayakan. Jika Anda telah kuat dengan komitmen, pilar intimacy dan pilar passion bisa dibangun. Bagaimana caranya?

Dalam buku The Art of Loving, Erich Fromm menyebutkan bahwa ada 4 elemen cinta yang terus menerus harus dibangun, yaitu: care, responsibility, respect and knowledge. 

Care: rasa peduli kepada pasangan Anda. Jangan abaikan hal-hal yang tampaknya kecil sekalipun, karena itu merupakan hal yang akan membuat Anda berdua bahagia.

Responsibility: bangunlah sebuah ikatan yang penuh tanggung jawab. Perhatikan hak dan kewajiban dengan seksama, tunaikan sebaik mungkin. 

Respect: yaitu perasaan saling menghargai, saling menghormati, tidak saling mencela dan menjatuhkan.

Knowledge: kenali dan pahami bagaimana, siapa, dan mengapa tentang pasangan kita. Semakin kenal, kita akan semakin mudah mengerti kondisinya.

Ketika kita mencoba menerapkan 4 hal tersebut, lambat laun rumah tangga kita akan berseri, segar, dan mulai terisi oleh rasa-rasa positif yang membahagiakan. Selamat mencoba!

Posting Komentar untuk "Empty Love Dalam Rumah Tangga, Jangan Anggap Enteng!"