Ibu, Sempatkan Waktu Untuk Mendongeng, Manfaatnya Luar Biasa!
Sebagai orang tua, khususnya mungkin sebagai ibu (karena saya perempuan), memiliki anak yang berprestasi, memegang teguh nilai moral, dan syukur-syukur bisa menjadi pionir dalam kebaikan, tentu merupakan impian. Namun, zaman yang semakin canggih telah menawarkan banyak sekali pilihan hidup. Ironisnya, tak semua pilihan hidup itu baik. Lebih ironisnya lagi, pilihan yang tidak baik itu ternyata justru menjadi bagian dari gaya hidup sebagian generasi muda saat ini.
Di tengah rasa resah yang mendalam, ada secercah harapan yang bisa menghibur para orang tua. Salah satunya tentang manfaat mendongeng. Kok mendongeng? Apa yang diharapkan dari sebuah dongeng? Eh, jangan salah! Mendongeng tampaknya sangat sepele, tetapi manfaatnya ternyata luar biasa. Mari kita bahas manfaat mendongeng dengan lebih detail.
Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas
Tempo hari, saya melihat sebuah posting dari penulis terkenal Tere Liye di laman Facebook beliau. Posting tersebut adalah sebuah gambar tentang seorang anak yang sedang membaca buku dan muncul banyak imajinasi dari otaknya. Memang seperti itu adanya. Cerita bisa membawa seseorang pada alam imajinatif yang bisa memicu kreativitas.
Bagi anak-anak yang belum bisa membaca, kita bisa membantu dengan mendongeng atau membacakan cerita. Di website Filmi sudah ada rubrik cerita anak, dengan cerita-cerita yang cukup menarik. Ini bisa menjadi modal bagi orang tua yang mungkin kesulitan mencari bahan untuk bercerita.
Jadi, mendongeng bisa membantu anak-anak membayangkan dunia, karakter, dan situasi yang baru, merangsang kreativitas mereka. Dengan dongengan, anak belajar untuk berpikir secara kreatif dan mencoba membayangkan hal-hal yang belum pernah mereka lihat. Otak akan menjadi lebih aktif, dan bisa meningkatkan cara berpikir mereka untuk memecahkan berbagai macam persoalan dalam hidup mereka.
Mengajarkan Nilai Moral dan Sosial
Seperti yang saya jelaskan di artikel sebelumnya, ada konsep belajar yang disebut sebagai vicarious reinforcement. Konsep itu dicetuskan oleh Albert Bandura. Intinya, anak belajar dari keteladanan sosok-sosok yang bisa memberikan penguatan ke arah positif. Cerita-cerita dalam dongeng biasanya memiliki tokoh protagonis yang oleh penulisnya dititipi pesan moral atau pelajaran hidup, seperti pentingnya kejujuran, kerja keras, keberanian, dan kebaikan. Tokoh-tokoh fiktif ini pun sebenaranya bisa memberikan vicarious reinforcement sebagaimana teori dari Bandura di atas. Dongeng bisa membantu anak belajar tentang etika dan nilai-nilai sosial sejak dini.
Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Komunikasi
Bahasa sangat penting dalam tumbuh kembang anak, sebab bahasa adalah kunci komunikasi, dan komunikasi adalah kunci dari proses bersosialisasi dengan orang lain. Mendengarkan cerita bisa memperkaya kosakata anak dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Mereka belajar memahami struktur kalimat, ekspresi emosi, dan cara bercerita, yang pada gilirannya membantu mereka berkomunikasi lebih baik.
Membangun Attachment Antara Anak dengan Orangtua
Attachment adalah kelekatan. Dalam relationship, attachment sangat penting untuk membangun hubungan yang berkualitas. Dan dalam proses tumbuh kembang, attachment sangat berpengaruh terhadap anak baik secara fisik, mental, kognitif, emosi maupun spiritual. Ketika mendongeng, orang tua akan dekat dengan anak. Kadang sambil memeluk, memangku atau menepuk-nepuk bahu anak. Selain stimulasi kognitif, stimulasi emosi pun diberikan. Hasilnya, anak akan lebih lekat dengan orang tua.
Nah, ternyata luar biasa ya, manfaat mendongeng? Yuk jangan ragu, mari sempatkan waktu untuk mendongeng. Sebab, dengan mendongeng, anak-anak akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendalam, langsung dari guru favorit mereka: orang tua.
Posting Komentar untuk "Ibu, Sempatkan Waktu Untuk Mendongeng, Manfaatnya Luar Biasa!"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!