Meski Bukan Muslim, Mengapa Harus Bela Palestina?



Tentu kita tidak bisa memungkiri, bahwa agama merupakan salah satu sebab terjadinya problem yang sangat pelik di Palestina. Bangsa Yahudi merasa bahwa sebagai “bangsa pilihan Tuhan”, mereka berhak atas “Tanah yang Dijanjikan” untuk mereka. Mereka menganggap bahwa klaim religius itu merupakan semacam izin untuk mendiami tanah tersebut. 

Sementara, Umat Islam dan Kristen yang telah menetap di Palestina juga menganggap mereka berhak menetap di sana, karena secara realita, mereka telah berabad-abad bahkan ribuan tahun tinggal di sana. Kitab suci agama Islam juga menyatakan bahwa Bangsa Yahudi (Bani Israil) telah tersesat dan Nabi Isa datang untuk meluruskan kesesatan Bangsa Yahudi. Lalu Nabi Muhammad SAW, sebagai penutup para Nabi, dipercayai Umat Islam telah mendapatkan estafet kenabian dari nabi-nabi sebelumnya, termasuk Ibrahim, Ishak, Ya’kub, Yusuf, Musa hingga Nabi Isa.

Klaim-klaim religius tersebut tentu tidak akan pernah menemui titik temu. Ketiga agama, Yahudi, Kristen dan Islam, sama-sama merasa berhak atas Palestina. Nyatanya, saat ini, mata dunia telah semakin terbuka dan memahami apa sebenarnya yang terjadi. Isu Palestina, bukan sekadar isu agama, namun merupakan isu kemanusiaan dan ketidakadilan. Banyak bukti menyebutkan bahwa para politisi Yahudi telah menjadikan klaim religius itu untuk memuluskan tujuan-tujuan politik mereka yang culas. Beberapa pembesar Israel, dituding tidak religius, bahkan sekuler. Sementara, para Rabbi (pemuka agama) Yahudi di seluruh dunia, justru banyak memberikan kritik terhadap langka-langkah kejam yang ditempuh pemerintah Netanyahu. Bahkan, oposisi Israle menuding bahwa Netanyahu ingin terus melanjutkan kondisi perang karena tidak mau dijerat oleh pengadilan atas kasus korupsi yang dilakukannya.

Sangat disayangkan, karena di Indonesia, banyak pihak non Muslim yang percaya dengan klaim tentang “Tanah Suci yang Dijanjikan.” Jadi, meskipun konstitusi Indonesia melarang segala bentuk penjajahan, dan hingga saat ini Indonesia tidak mengakui keberadaan negara Israel, ternyata masih ada rakyat Indonesia yang justru mengibarkan sikap mendukung Israel.

Ada sejumlah alasan untuk seluruh warga dunia, baik Muslim maupun Non Muslim agar sama-sama memberikan dukungan terhadap Palestina dan ikut menekan Zionisme Israel.

1. Isu Kemanusiaan Universal

Seperti yang kami paparkan di atas, agama memang memainkan peran, namun sejatinya yang terjadi di Palestina bukan hanya konflik agama, tetapi tragedi kemanusiaan. Bom-bom dijatuhkan oleh Tentara Israel tanpa ampun hampir 2 tahun lamanya. Hingga saat ini,  Korban keganasan Israel di Gaza saat ini telah mencapai lebih dari 54 ribu jiwa. Sementara yang terluka mencapai ratusan ribu jiwa. Bahkan, Gaza saat ini telah hancur total, nyaris tak menyisakan satu bangunan utuh. Tak hanya orang dewasa, anak-anak bahkan bayi pun ikut menjadi korban kebengisan tentara Israel. Mereka, warga sipil — termasuk anak-anak dan perempuan — menjadi korban kekerasan, pengeboman, blokade, dan kelaparan. 

Maka, membela Palestina adalah soal membela hak hidup manusia. Bukan lagi soal agama. Apalagi, yang menjadi sasaran bombardir Israel ternyata tidak hanya kaum Muslimin, tetapi juga warga Gaza yang beragama kristen, termasuk gereja-gereja pun ikut dibom. 

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

Berbagai lembaga internasional (seperti PBB, Amnesty International, dan Human Rights Watch) telah mencatat banyaknya pelanggaran HAM, seperti penggusuran paksa, penyitaan tanah, penahanan tanpa proses pengadilan, dan diskriminasi yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis di Palestina, termasuk di Tepi Barat. Salah satu bentuk pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel adalah dengan serangan-serangan mematikan terhadap rumah sakit. Rumah sakit Indonesia di Gaza Utara pun ikut dibom dan dibakar Israel. Menurut WHO (2025), saat ini 94% rumah sakit di Gaza hancur karena diserang Israel. Hingga 22 Mei 2025, 1.521 fasilitas kesehatan di Gaza rusak karena serangan Israel.

3. Hak Menentukan Nasib Sendiri (Self-Determination)

Berdasarkan konstitusi Indonesia, yakni Pembukaan UUD 1945, segala bentuk penjajahan di muka bumi harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Inilah sebab utama mengapa Indonesia dan 27 negara-negara lainnya, yang mayoritas adalah anggota Liga Arab, tidak mengakui Israel sebagai negara. Meski hanya 28 negara yang tidak mengakui Israel, namun 146 negara mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Jadi, sikap mayoritas negara di dunia menginginkan Palestina merdeka, meskipun di sisi lain, mereka juga mengakui keberadaan Israel. 
Jadi, Bangsa Palestina memiliki hak sah menurut hukum internasional untuk menentukan masa depan mereka sendiri, hak untuk memiliki negara merdeka, serta hidup aman di tanah mereka. Dukungan kepada Palestina berarti mendukung prinsip keadilan dan kedaulatan rakyat.

4. Solidaritas Terhadap Kaum Tertindas 

Ketertindasan yang dialami bangsa Palestina sudah benar-benar melewati batas-batas kemanusiaan. Bukan saja dibom dan dibantai, namun nyawa mereka juga benar-benar dijadikan ajang permainan. Banyak tentara IDF mengaku menembak mereka hanya demi kesenangan semata, jadi tanpa ada alasan yang diterima secara nalar. Bahkan, baru-baru ini seorang tentara IDF mengaku kepada Haaretz, sebuah media oposisi Israel, bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki orang-orang yang sedang mengambil bantuan kemanusiaan yang didistribusikan oleh Gaza Humanitarian Foundation, sebuah lembaga yang didukung oleh Israel.

Jadi, mendukung Palestina adalah wujud solidaritas terhadap kelompok yang ditindas. Dalam sejarah, banyak bangsa pernah terjajah — termasuk Indonesia — sehingga kita memahami pentingnya dukungan internasional saat menghadapi penindasan.

5. Upaya Mencegah Normalisasi Penindasan

Sangat mengerikan jika apa yang terjadi di Gaza mendapatkan pembiaran. Bersikap diam terhadap genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza adalah normalisasi penindasan. Demikian juga jika ketidakadilan seperti penjajahan dan apartheid dibiarkan terus terjadi di Palestina, ini akan menjadi preseden buruk bagi dunia. Kita harus bersuara agar hukum internasional dan prinsip keadilan tetap dihormati.

Kesadaran bahwa Palestina harus didukun saat ini telah semakin meluas, bukan hanya di negara-negara muslim, tetapi juga di belahan dunia lain. Bahkan negara yang mayoritas penduduknya beragama non muslim seperti Irlandia dan Afrika Selatan, sangat totalitas dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Bagaimana dengan Anda?

Posting Komentar untuk "Meski Bukan Muslim, Mengapa Harus Bela Palestina? "

banner