Yuk, Latihan Menulis Cerpen
Menulis cerpen (cerita pendek) bisa jadi kegiatan yang menyenangkan! Apalagi jika kamu punya banyak ide di kepala. Tapi, supaya cerpenmu enak dibaca, kita perlu terlebih dahulu membuat bangunan cerita yang merupakan konsep atau struktur dari sebuah cerita. Terdiri dari apa saja struktur dari sebuah cerpen itu? Secara singkat, cerpen merupakan sebuah alur atau plot yang tunggal; sedangkan alur merupakan kombinasi dari eksplorasi tokoh dan setting (sering juga disebut lattar).
Cerpen --> Sebuah alur atau plot tunggal --> Tokoh + Setting
Alur adalah jalan cerita dari awal hingga akhir, yakni bagaimana kita mengisahkan sebuah cerita dari pembukaan, munculnya konflik, konflik memuncak, dan kemudian ditemukan solusi dan mencapai ending. Seringkali, alur tersebut memuat sebab akibat dari sebuah cerita, sehingga disebut juga sebagai plot.
Alur atau plot pada prinsipnya merupakan kombinasi dari tokoh dan setting. Tokoh adalah orang-orang atau pelaku yang terlibat dalam sebuah cerita. Kita mengenal tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Keduanya terlibat dalam konflik. Dan konflik tersebut terjadi di sebuah setting yang terdiri dari tempat, kondisi budaya dan waktu terjadinya konflik tersebut.
Bagaimana tahap-tahap menulis cerpen dengan memadukan elemen-elemen tersebut di atas? Berikut ini merupakan contoh tahap-tahap dalam menulis cerpen yang bisa kita praktekkan dengan relatif mudah.
1. Tentukan Tema Cerita
Pertama-tama, kita tentu harus menetapkan, apa tema cerpen yang ingin kamu tulis. Apakah tentang persahabatan? Petualangan? Keluarga? Tema akan membantumu tetap fokus pada cerita.
Contoh tema: “Stop Bullying di Manapapun!” atau “Petualangan di Hutan Ajaib”.
Latihan: ayo, tuliskan apa tema ceritamu.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Buat Tokoh dan Wataknya
Setelah punya tema, tentukan siapa saja tokoh dalam cerita kita. Buatlah minimal 2 tokoh, yaitu satu tokoh protagonis dan satu tokoh antagonis. Buat juga beberapa tokoh tambahan.
Contoh tokoh:
Restu (tokoh protagonis): siswi kelas 2B SMP Ksatria, pemalu, suka membaca dan menulis, pendiam, sering membawa bekal sendiri dari rumah.
Juan (tokoh antagonis): siswa kelas 2B SMP Ksatria, suka membully, sangat pemberani, nekad, nakal, sering meminta uang secara paksa kepada teman-temannya.
Pak Raditya : wali kelas 2B SMP Ksatria,
Latihan: ayo, tuliskan siapa saja tokoh dalam ceritamu (maksimal 5 saja ya).
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3. Tentukan Latar Cerita
Latar adalah tempat dan waktu terjadinya cerita. Bisa di rumah, sekolah, taman, atau tempat imajinasi seperti hutan ajaib.
Contoh latar:
Tempat: ruang kelas 2B SMP Ksatria Waktu: siang hari
Latihan: ayo, tuliskan apa latar ceritamu.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Buat Alur Cerita (Awal-Tengah-Akhir)
Agar ceritamu enak dibaca, kamu perlu membuat urutan cerita. Yuk,
Salah satu cara membuat alur cerita adalah dengan teknik “The seven-point plot structure” atau Tujuh Tahap Plot struktur cerita. Cara ini biasa digunakan untuk membuat cerita lebih menarik dan lengkap.
Berikut contoh The seven-point plot structure
Tahap 1. Tokoh Utama Dikenalkan (Set-up)
Kita mulai dengan mengenalkan tokoh dan kehidupannya sehari-hari. Contoh:
Restu adalah anak seorang pedagang nasi pecel sederhana yang sekolah di SMP Ksatria dengan beasiswa. Karena terbatasnya uang saku yang dia miliki, dia selalu membawa bekal ke sekolah. Juan anak seorang preman terminal yang jarang mendapat perhatian dari orangtuanya. Setiap hari Juan menggilir memalak teman-temannya dengan memaksa menyetor sebagian uang sakunya. Jika tidak, Juan akan menghajar teman yang tak mau menyerahkan uang sakunya.
Tahap 2. Masalah Muncul (Problem)
Sesuatu terjadi yang mengganggu kehidupan tokoh utama. Contoh:
Suatu hari, giliran Juan memalak Restu. Namun Restu tak memiliki uang sepeser pun. Restu ingin menolak, tetapi dia tak sanggup mengatasi ancaman Juan. Dia pun terpaksa menyerahkan bekal nasi pecelnya sebagai ganti. Juan menerima nasi pecel itu, tetapi kemudian membuangnya ke kolam ikan.
Tahap 3. Usaha Pertama Gagal (First Attempt)
Tokoh utama mencoba menyelesaikan masalah, tapi gagal. Contoh:
Restu merasakan bahwa perilaku Juan itu tidak boleh dibiarkan. Dia pun melapor kepada gurunya, Pak Raditya. Pak Raditya memanggil Juan dan menasihati. Namun, ketika Restu pulang, ban sepeda ontelnya ternyata disobek oleh Juan dengan pisau, sehingga dia harus berjalan kaki sejauh lima kilometer dengan perut kosong karena bekalnya dibuang ke kolam ikan.
Tahap 4. Masalah Bertambah Parah (Complication)
Masalah menjadi lebih sulit, dan tokoh merasa hampir menyerah.
Contoh:
Esoknya, kepala sekolah marah-marah karena kolam ikan di sekolahnya kotor karena nasi yang dibuang di dalamnya. Juan menunjuk Restu sebagai pelaku keonaran itu, karena membuang nasi tersebut ke kolam. Restu membela diri, tetapi gagal. Dia dihukum untuk menguras kolam ikan dan membersihkan kolam sendirian. Restu sangat marah dan kemudian menantang Juan untuk duel. Tetapi Restu ternyata justru babak belur.
Tahap 5. Titik Balik (Turning Point)
Mulai ada secercah ide atau keadaan yang memutar keadaan, yakni adanya peluang solusi.
Contoh:
Dari kejauhan, diam-diam Juan menyaksikan Restu dengan limbung berjalan pulang tanpa sepeda, karena ban sepedanya rusak parah. Restu jatuh dan merayap menuju ke sebuah batu dan duduk di sana sambil terisak. Tiba-tiba Juan seperti melihat sosok anak lelaki yang barusan dihajar bapaknya dan duduk di atas batu sambil terisak. Itu adalah kondisi dirinya saat masih kecil dan sering dihajar bapaknya.
Tahap 6. Masalah Terpecahkan (Climax)
Masalah utama berhasil diatasi.
Contoh:
Juan mendekati Restu. Lalu menarik tangan Restu menuju ke sebuah warung makan dekat situ. Dia menyodorkan segelas teh manis. Lalu Juan pergi dengan menahan isak tangis. Restu terpana.
Tahap 7. Penutup Bahagia (Resolution)
Hampir seminggu Juan tidak masuk sekolah. Restu yang sudah sembuh mencarinya di rumah. Ternyata Juan tinggal sendirian di sebuah rumah kosong. Dindingnya penuh dengan lukisan anak lelaki yang dihajar orang dewasa. Restu pun tahu mengapa Juan menjadi seorang pembully. Dia pun berbisik ke telinga Juan, bahwa dia membawa nasi pecel buatan ibunya. Dia akan membagi bekalnya tiap hari dengan Juan, asal Juan berhenti memalak teman-temannya.
Latihan: ayo, buatkan 7 tahap ceritamu seperti di atas! Tahap 1
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tahap 2
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tahap 3
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tahap 4
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tahap 5
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tahap 6
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tahap 7
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Jika tidak cukup, bisa kamu tulis di buku tulis, ya!
5. Tulis dengan Bahasa yang Mudah Dipahami
Yuk, mulai mengembangkan alur yang sudah kamu susun di atas. Gunakan kata-kata sederhana, seperti saat kamu bercerita kepada teman. Tapi tetap perhatikan tanda baca, huruf kapital, dan urutan kalimat.
6. Baca Ulang dan Koreksi
Terakhir, baca ulang cerpenmu. Periksa apakah ada kalimat yang belum jelas, salah ketik, atau tanda baca yang kurang. Kamu juga bisa minta bantuan orang tua atau guru untuk mengecek ceritamu.
Selamat berlatih!
Afifah Afra www.afifahafra.com.
Mau mengadakan pelatihan menulis dengan menghadirkan Afifah Afra dan tim? Yuk kontak aja admin kami di wa.me/6287835388493
Posting Komentar untuk "Yuk, Latihan Menulis Cerpen "
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!