Memahami Jenis-Jenis Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Mix Method
“Waaah, sudah semester 6, sebentar lagi harus mengerjakan skripsi!”
“Duh, sudah mau mengerjakan tesis, tapi masih bingung mau mengerjakan riset apa untuk tesisku.”
“Sudah dapat kuliah metodologi penelitian, tapi kok masih bingung ya, dosennya nggak jelas menerangkan, baca buku juga males!”
Sobat, pernahkah mengalami hal-hal semacam itu? Saat merasa stuck dengan penelitian yang jalan di tempat, karena kita bingung memahami, apa sebenarnya yang harus kita lakukan. Banyak memang, para mahasiswa yang menjadikan riset sebagai momok mengerikan dalam dunia akademis yang sedang dia jalani. Padahal, bagi yang telah mendalami dengan intens, riset itu menyenangkan. Banyak para akademisi yang menganggap bahwa riset merupakan bagian dari kegiatan yang menggairahkan dan seakan sebuah ‘mainan’ yang penuh dengan tantangan.
Dalam dunia akademik dan riset, memilih jenis penelitian itu bukan sekadar urusan teknis, tapi juga soal cara pandang terhadap realitas. Sebenarnya apa yang ingin Sobat cari, ini penting untuk direnungkan. Mau melihat dunia lewat angka, lewat cerita, atau menggabungkan keduanya? Nah, di sinilah pentingnya memahami tiga jenis penelitian utama yang lazim di lakukan di dunia riset, khususnya di bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Kita mengenal tiga jenis model, yaitu kualitatif, kuantitatif, dan mix method.
Artikel ini akan mengajak Sobat mengenal ketiganya secara ringkas tapi utuh, ya meski dengan cara paling sederhana. Kita akan mencoba membasa, mulai dari tujuan, metode, disiplin ilmu yang sering menggunakannya, tools yang bisa dipakai, sampai beberapa contoh judul penelitian yang pas dengan masing-masing metode tersebut.
Oke, mari kita bahas satu persatu!
1. Penelitian Kualitatif: Memahami Makna di Balik Realitas
Apa sih, tujuan dari metode ini? Ketika kita memutuskan memilih model ini, bukan karena terlihat mudah, ya? Soalnya saya sering bertemu dengan teman-teman yang memilih model ini hanya karena ‘takut’ melihat data berupa angka-angka, haha. Justru penelitian ini sebenarnya butuh kedalaman pengetahuan, referensi yang luas, dan daya analitis yang kuat. Penelitian kualitatif pada prinsipnya bertujuan memahami makna, pengalaman, persepsi, dan proses sosial yang dialami manusia. Fokusnya bukan pada angka, tetapi pada cerita, narasi, dan konteks dari sebuah peristiwa. Kalau dalam psikologi berarti peristiwa yang berhubungan dengan perilaku dan proses mental yang terjadi pada manusia. Kita memilih metode ini juga ingin tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.
Meskipun saya bukan seorang akademisi, dalam proses kreatif kepenulisan fiksi yang saya lakukan, model seperti ini sebenarnya sering saya lakukan. Hanya saja saya mengolah data-data tersebut dalam sebuah karya fiksi, bukan jurnal ilmiah. Tetapi, proses-prosesnya banyak sekali yang beririsan, lho. Dalam menulis novel pun, riset sangat diperlukan.
Penelitian kualitatif banyak digunakan dalam ilmu sosial dan humaniora, pendidikan, psikologi, antropologi, studi agama dan budaya, sastra dan komunikasi. Metode yang umum digunakan dalam riset kualitatif antara lain:
- Wawancara mendalam
- Observasi partisipatif
- Studi dokumen dan teks
- Focus Group Discussion (FGD)
Dari motode tersebut, data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, kemudian dianalisis dengan cara pengkodean, kategorisasi, dan penarikan tema. Untuk analisis data kita bisa menggunakan beberapa software seperti Nvivo, Atlas.ti, MAXQDA, Google Docs / Word (khususnya untuk manual coding), dan sebagainya.
Seperti apa contoh judul penelitian kualitatif?
Makna Menjadi Guru Honorer di Daerah Terpencil: Studi Fenomenologis
Konstruksi Identitas Penulis Perempuan di Era Digital
2. Penelitian Kuantitatif: Mengukur dan Menguji Secara Objektif
Nah, kalau Sobat ingin berbicara menggunakan angka, kita bisa menggunakan model penelitian ini. Tetapi tentu angka yang digunakan bukan seperti pada rumus-rumus matematika, meski secara prinsip sebenarnya berhubungan juga, karena penelitian ini menggunakan statistika yang merupakan bagian dari ilmu matematika terapan. Penelitian kuantitatif bertujuan mengukur hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, dan menghasilkan generalisasi. Realitas dipandang sebagai sesuatu yang bisa diukur, dihitung, dan dianalisis secara statistik.
Metode yang sering digunakan dalam penelitian ini di antaranya:
Survei dengan kuesioner (analisis deskriptif)
Digunakan untuk menggambarkan kondisi atau karakteristik suatu kelompok berdasarkan data kuesioner. Peneliti hanya memotret realitas apa adanya, tanpa membandingkan, menghubungkan, atau memberi perlakuan.
Penelitian komparatif
Bertujuan membandingkan perbedaan suatu variabel pada dua atau lebih kelompok yang sudah ada. Tidak ada perlakuan khusus, hanya melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok.
Penelitian korelasional
Digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel. Penelitian ini tidak menjelaskan sebab-akibat, tetapi menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antarvariabel.
Penelitian eksperimen
Bertujuan menguji pengaruh atau sebab-akibat dengan memberikan perlakuan (treatment) pada subjek penelitian dan mengontrol variabel lain. Jenis ini dianggap paling kuat untuk menguji hubungan kausal.Data berbentuk angka, dianalisis menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial.
Penelitian kuantitatif lazim digunakan dalam Psikologi, Pendidikan, Ekonomi, Manajemen, Kesehatan masyarakat, dan Ilmu politik. Tools yang biasanya dipakai untuk analisis data di antaranya SPSS, AMOS / LISREL (SEM), Excel, Jamovi dan sebagainya.
Contoh judul penelitian:
Pengaruh Self-Efficacy terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Hubungan Intensitas Media Sosial dengan Tingkat Stres Remaja
3. Penelitian Mix Methods: Menjembatani Angka dan Makna
Sobat, mix method adalah pendekatan yang menggabungkan kekuatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini cocok ketika satu jenis data saja belum cukup menjelaskan fenomena secara utuh.
Ada dua model yang sering digunakan.
Kuantitatif Dulu, Baru Kualitatif (Sequential Explanatory)
Digunakan ketika peneliti ingin menjelaskan lebih dalam hasil kuantitatif. Angka dikumpulkan lebih dulu, lalu diperdalam dengan data kualitatif. Karenya itu, tools-nya yang digunakan untuk analisis data juga kombinasi, misal SPSS + Nvivo atau Excel + Atlas.ti.
Tahap penelitiannya seperti ini:
1. Tahap pertama: survei atau eksperimen (kuantitatif)
2. Tahap kedua: wawancara atau FGD untuk menjelaskan hasil statistik
Contoh Judul penelitiannya semacam ini:
Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Siswa dan Penjelasan Kualitatif atas Temuan Statistik
Kualitatif Dulu, Baru Kuantitatif (Sequential Exploratory)
Model ini biasanya digunakan ketika untuk membahas sebuah fenomena yang masih belum banyak diteliti, sehingga perlu eksplorasi makna terlebih dahulu sebelum dibuat instrumen pengukuran.
Metodenya semacam ini:
1. Tahap pertama: wawancara/observasi (kualitatif)
2. Tahap kedua: penyusunan kuesioner dan pengujian secara kuantitatif
Penelitian ini biasanya digunakan dalam disiplin ilmu sosial, pendidikan karakter (terutama yang menggali kearifan lokal), psikologi budaya, dan pengembangan instrumen.
Toolsnya bisa kombinasi NVivo untuk eksplorasi tema dengan SPSS untuk uji instrumen dan data. Tetapi kalau untuk pengembangan instrumen, sangat tepat menggunakan SEM dengan software-nya seperti AMOS atau LISREL.
Contoh penelitian ini seperti apa? Misalnya:
Konsep Bahagia Menurut Guru Pesantren dan Pengembangannya sebagai Skala Psikologis
Sobat, perlu kita pahami, bahwa tidak ada jenis penelitian yang lebih unggul satu sama lain. Semuanya bergantung pada tujuan penelitian, pertanyaan riset, dan cara pandang Sobat terhadap realitas. Kalau ingin memahami makna, ayo pilih kualitatif. Kalau ingin mengukur dan menguji, kuantitatif adalah jawabannya. Dan jika ingin melihat fenomena secara utuh, mix method bisa jadi jembatan yang elegan. Yang terpenting, dan perlu kita catat tebal-tebal nih, penelitian bukan sekadar memenuhi kewajiban akademik, tetapi menjadi ikhtiar intelektual kita untuk menghadirkan pemahaman dan kebermanfaatan.
Jangan takut meneliti, ya Sobat!



Posting Komentar untuk "Memahami Jenis-Jenis Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Mix Method"
Posting Komentar
Mohon maaf, karena banyak komentar spam, kami memoderasi komentar Anda. Komentar akan muncul setelah melewati proses moderasi. Salam!