Widget HTML #1

Bersih Dan Wangi Saat Mendatangi Suami atau Istri, Harus Itu!


Bayu kecewa bukan main. Ketika dia baru sampai di halaman rumah, setelah seminggu lebih bertugas di luar kota, rasa kangen kepada istrinya membuat dia ingin secara dramatis memeluk sang istri begitu perempuan itu menyambutnya. 

Tak dinyana, ketika mendekat, sang istri menolaknya halus, “Ih, nggak mau dipeluk, Mas Bayu bauuu!”

Bayu pun kontan tersentak, dan dengan jengkelnya melempar kopornya dan membanting pintu rumah. Sang istri kaget bukan main dan segera tersadar, bahwa apa yang dia lakukan ternyata telah menyakiti hati sang suami. Dia menyesal bukan main, telah secara spontan melakukan hal yang memicu kemarahan Bayu. Dia pun segera meminta maaf kepada Bayu.

Kejadian yang berkebalikan terjadi pada Rissa. Dia masih berdaster lusuh, bergelimang debu dan bau pesing dari kencing bayinya ketika Handoko, suaminya tiba-tiba pulang. Melihat istrinya tampak seperti Upik Abu, Han tampak kecewa dan enggan menemui sang istri. Dia justru bermuka masam dan masuk ke kamar untuk tidur.

Esoknya, saat Rissa bertanya mengapa dia tampak kurang bergembira saat kepulangannya, jujur Handoko berkata dengan judes, "Kamu jorok! Papa tak suka."

Sontak amarah Rissa meledak, "Lha Papa muncul tiba-tiba, nggak ngabari sebelumnya. Lagipula, Papa kan tak tahu kalau seharian Mama kerja keras membersihkan rumah yang berantakan dan ngurus anak 3 yang tak juga mau diam."

Melihat kemarahan Rissa, Handoko pun tersadar dan meminta maaf.

Meski masalah tampaknya sudah selesai, Bayu dan Rissa sebenarnya tak perlu bersikap sereaktif itu. Sebab, secara alamiah, semua orang tentu tak menyukai bau yang tak sedap. Bahkan, Rasulullah SAW pun menyadari hal itu. Abu Rafi’ r.a. berkata, “Nabi Saw pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?’ Beliau menjawab, ‘Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.’” (HR. Abu Daud dan Ahmad).

Islam adalah agama yang menganjurkan seseorang untuk menjaga kebersihan, karena kebersihan badan adalah pancaran iman. Selain bersih, memakai parfum—khususnya pada lelaki, sangat dianjurkan. Rasulullah berkata, “Empat macam di antara sunnah-sunnah para Rasul yaitu: berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah.” (HR. Tirmidzi).

Demikian juga untuk para istri, saat hendak bertemu dengan suaminya. Silakan memakai wewangian, berhias, dan tampil secantik-cantiknya. Para lelaki juga perlu memberi kesempatan kepada para istri untuk berbenah, merapikan diri, dan berdandan. 

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Jabir. Dari Jabir, dia berkata, “Kami pernah pergi beserta Nabi dalam sebuah peperangan. Tatkala kami kembali ke Madinah, kami hendak masuk (ke rumah-rumah kami), sabdanya, ‘Sabarlah, masuklah kamu pada malam—yakni waktu Isya, supaya istri-istri yang lama ditinggal suaminya yang kusut masai bersisir dan berhias.’” (Muttafaq-Alaihi).

Jika Anda dalam perjalanan pulang dari bepergian, seperti yang terjadi pada Handoko, jangan langsung nongol begitu saja. Anda bisa mengabari istri Anda, “Darling, aku udah sampai Semarang, sejam lagi sampai Solo.” Anda juga bisa melanjutkan pesan dengan kalimat semacam ini, "Jangan lupa mandi, dan pakai wewangian kesukaanku, ya?"

Demikian juga, saat hendak menuju rumah, ada baiknya Bayu mampir sebentar di toilet umum, bercermin dan memperbaiki penampilan. Meski tidak harus mandi dan berganti pakaian, dia bisa bersisir, mencuci muka dan menyemprot tubuhnya dengan parfum.

Semangat saling menghargai harus diupayakan ada pada sepasang suami istri. Salah satu cara menghargai adalah dengan menjadikan dirinya semenarik mungkin untuk dipandang pasangan. Anda sepakat?

Posting Komentar untuk "Bersih Dan Wangi Saat Mendatangi Suami atau Istri, Harus Itu!"