Widget HTML #1

7 Solusi Mengatasi Empty Love dalam Rumah Tangga



Tulisan saya tentang empty love beberapa hari yang lalu ternyata cukup banyak mengundang diskusi di kalangan netizen. Jika Sobat belum baca, bisa klik link ini: Empty Love Dalam Rumah Tangga, Jangan Anggap Enteng!

Dalam tulisan itu, sekilas saya membahas definisi empty love, alias cinta yang hampa. Yakni ikatan cinta yang hanya dibangun oleh satu unsur saja, yakni komitmen, sementara keakraban dan gairah sama sekali tidak ada, ataupun kalau ada, sangat minim kadarnya. Empty love adalah kondisi yang terjadi pada dua orang yang terus berjalan dalam satu ikatan pernikahan, namun hambar rasanya. 

Pada artikel sebelumnya, saya mencoba memberikan 4 tips dari Erich Fromm yakni care, responsibility, respect dan knowledge sebagai solusi untuk mengatasi problem empty love. Dalam artikel ini, saya menambahkan tiga tips, sekaligus memperdalam penjelasan masing-masing. 

Jadi, bagaimana solusi mengatasi solusi problem empty love dalam rumah tangga?

1. Kesadaran Untuk Tetap Bersama
Poin ini saya cantumkan sebagai solusi pertama. Mengapa begitu? Sebab banyak orang berpikiran, untuk apa mempertahankan hubungan yang sudah retak? Jika sudah begitu mindsetnya, untuk apa saya membahas 6 solusi lainnya?

Kesadaran untuk tetap bersama biasanya berawal dari visi dan misi sepasang suami istri dalam berumah tangga. Cekcok, beda pemikiran, berdebat, sampai bertengkar hebat, sangat mungkin terjadi pada sebuah rumah tangga. Saya dan suami pun, jujur saja, pernah mengalami hal-hal semacam itu. Namun, ketika dalam kondisi emosi memuncak, kami sama-sama kembali pada pemikiran: kami menikah sebenarnya untuk apa? Apa tujuannya? Apakah sudah tercapai? Bukankah tujuan pernikahan itu akan buyar jika ikatan pernikahan porak poranda?

Jika kita menyadari bahwa apapun yang terjadi, ikatan pernikahan harus dipertahankan, maka seberat apapun masalah, kita akan tetap berusaha mencari solusi, termasuk masalah empty love.

2. Care (Peduli)
Setelah kita dan pasangan sadar, bahwa telah terjadi kondisi "empty love" dalam rumah tangga kita, kita bisa menelisik, apakah selama ini kita merasa care satu sama lain, ataukah cuek alias acuh tak acuh? Care adalah rasa peduli kepada pasangan Anda. Dahulu, saat masih awal pernikahan, kita mungkin sangat biasa menyediakan secangkir kopi, menyiapkan bekal makanan untuk pasangan, atau sekadar japri: jangan lupa makan siang. Setelah bertahun-tahun, hal semacam itu menjadi hilang. 

Jangan abaikan hal-hal yang tampaknya kecil sekalipun, karena itu merupakan hal yang akan membuat Anda berdua bahagia. Ingat-ingatlah, kapan milad pasangan Anda, buatlah kejutan-kejutan kecil. Berikan hadiah-hadiah untuk hal-hal spesial, dan sebagainya.

3. Responsibility (Tanggung Jawab)
Kunci dari kokohnya sebuah ikatan adalah rasa tanggung jawab. Kita ikut merasa bertanggung jawab jika ada segala sesuatu yang menimpa pasangan kita. Dalam interaksi pernikahan, ada hak dan tanggung jawab. Perhatikan hak dan kewajiban dengan seksama, tunaikan sebaik mungkin. 

Poin ini sebenarnya merupakan bentuk komitmen. Karena yang kita bahas adalah empty love, mestinya hal ini sudah ada. Namun, tanggung jawab yang sekadar memenuhi komitmen, biasanya akan terasa kering, bahkan menjadi beban. Tanggung jawab yang muncul karena rasa cinta biasanya justru akan menjadi sebuah tantangan yang menarik untuk diselesaikan.

4. Respect (Penghormatan)
Pernah tidak, mendengar anekdot, bahwa orang yang baru menikah, saat istri terjatuh, dengan cepat suami akan menghampirinya, mengelus-elus dan menghiburnya, "aduh, kenapa sayang? Hati-hati, ya... sini Abang pijitin." Tetapi, setelah lima tahun, sepuluh tahun, lima belas tahun, kondisi jadi berubah, "makanya, jalan hati-hati, jangan pecicilan!"

Perasaan respect yaitu perasaan saling menghargai, saling menghormati, tidak saling mencela dan menjatuhkan, merupakan pilar penting dalam bangunan cinta. Meski kritik itu katanya baik, tetapi tetap saja mayoritas orang akan denial terhadap kritik, apalagi cercacan.

5. Knowledge (Pengetahuan)
Knowledge ini dimensinya sangat luas, mencakup pengetahuan tentang kondisi sosial psikologis pasangan. Ayo mencoba kenali dan pahami bagaimana, siapa, dan mengapa tentang pasangan kita. Semakin kenal, kita akan semakin mudah mengerti kondisinya. 

Manusia memiliki karakter yang terbentuk oleh lingkungannya. Pasangan kita adalah produk dari lingkungan di mana dia dibentuk selama puluhan tahun. Kita pun merupakan bentukan dari lingkungan yang kita tempati selama puluhan tahun pula. Benturan pasti akan selalu muncul. 

Apalagi jika pasangan kita ternyata berbeda suku dengan kita, pasti benturan yang akan muncul lebih banyak dan kompleks. Maka, harus diantisipasi jika perbedaan karakter tersebut muncul dan kita atau keluarga besar kita akan merasa tidak nyaman karenanya.

6. Bahasa Cinta yang Tepat
Ada beberapa jenis bahasa cinta menurut Gary Chapman. Dalam buku The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate, Chapman memaparkan bahwa cinta itu memiliki "bahasa". Dalam diri manusia juga ada tangki cinta yang harus diisi sesuai dengan bahasa cinta tersebut. Kita harus "berkomunikasi" dengan pasangan kita menggunakan "bahasa cinta" yang tepat, supaya tangki cinta pasangan kita penuh. 

Ada 5 jenis bahasa cinta, yaitu sentuhan fisik (physical touch), waktu khusus yang berkualitas (quality time), melayani pasangan (acts of service), kata-kata yang menguatkan (words of affirmation), dan memberi hadiah (receiving gifts). 

Setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda. Ada orang yang agar tangki cintanya penuh, dia butuh quality time dengan pasangan. Ada yang butuh words of affirmation, dan sebagainya.

Agar ikatan cinta kita dengan pasangan tidak menjadi "empty love", ayo saling isi tangki cinta pasangan kita dengan bahasa cinta yang tepat.

7. Doa dan Wirid Pengikat Hati

Jangan sepelekan hal yang satu ini. Hati-hati manusia, semua adalah milik Allah Sang Pencipta. Kita perlu sering-sering berdoa dan melakukan wirid agar didekatkan dengan pasangan kita. Salah satu doa yang cukup terkenal misalnya:

Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yun, waja'alna lil muttaqina imama. Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.

Nah, itulah 7 solusi mengatasi empty love dalam rumah tangga. Jika ada kesempatan dan waktu luang, insyaAllah saya akan coba bahas satu persatu dalam artikel yang lebih mendetail. Selamat mempraktikkan!

Posting Komentar untuk "7 Solusi Mengatasi Empty Love dalam Rumah Tangga"